Rabu 01 Nov 2023 17:50 WIB

Klaim Ramah Lingkungan Botol Plastik Minuman Dinilai Menyesatkan, Kenapa?

Bahan plastik pembuat botol minuman disebut tidak dapat didaur ulang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Klaim ramah lingkungan pada botol minuman plastik dinilai tidak benar.
Foto: Needpix
Klaim ramah lingkungan pada botol minuman plastik dinilai tidak benar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klaim ramah lingkungan pada botol minuman PET, seperti 100 persen dapat didaur ulang atau 100 persen didaur ulang, kemungkinan besar dapat menyesatkan konsumen. Hal ini merujuk pada laporan terbaru yang dibuat oleh ClientEarth, ECOS (Environmental Coalition on Standards), Eunomia Research & Consulting dan Zero Waste Europe.

Laporan tersebut menyatakan bahwa PET (polyethylene terephthalate) saat ini bukan merupakan bahan yang dapat didaur ulang, bahkan di dalam sistem daur ulang terbaik di Eropa sekalipun.

Baca Juga

“Karena itu, klaim sirkularitas mungkin tidak akurat dalam beberapa kasus, dan memberikan label keberlanjutan pada botol minuman PET juga tidak mencerminkan realitas,” demikian menurut para penulis laporan seperti dilansir Circular, Rabu (1/11/2023).

Para peneliti menyelidiki contoh-contoh klaim pada kemasan dan menemukan bahwa istilah “dapat didaur ulang” sangat ambigu sehingga tidak boleh dicantumkan pada botol. Sebagai gantinya, laporan tersebut merekomendasikan agar label memberikan instruksi yang jelas kepada konsumen tentang cara membuang kemasan.

Laporan ini juga menemukan bahwa klaim "100 persen daur ulang" mungkin tidak memperhitungkan semua komponen botol, karena tutup dan label jarang sekali dibuat dari bahan daur ulang. Laporan itu mengatakan bahwa perusahaan harus mengatasi praktik-praktik ini untuk menghindari penyesatan konsumen dan berpotensi melanggar undang-undang perlindungan konsumen.

“Kami menyimpulkan bahwa botol minuman PET tidak boleh dipasarkan dengan menggunakan bahasa atau citra yang menyiratkan sirkularitas atau keberlanjutan,” tegas para penulis laporan.

Mengomentari laporan tersebut, Andy Grant, Direktur Teknis di Eunomia Research & Consulting, menjelaskan bahwa botol minuman PET tidak boleh dipasarkan dengan menggunakan bahasa atau citra yang menyatakan atau menyiratkan sirkularitas, keberlanjutan, dan/atau netralitas iklim.

"Bahkan ketika hanya mempertimbangkan tubuh PET dan dalam sistem daur ulang yang paling efisien, sirkularitas penuh secara teknis tidak mungkin dilakukan. Akan selalu ada kebutuhan akan input plastik murni,” tegas Grant.

Rosa Pritchard dari ClientEarth mengatakan bahwa laporan ini dengan jelas menunjukkan bahwa daur ulang botol plastik adalah sebuah mitos. Klaim pada botol yang mempromosikan ide ini berisiko menyesatkan konsumen dan menjadi penghalang bagi transisi hijau.

"Konsumen membutuhkan akses ke informasi yang adil dan jujur tentang dampak lingkungan dari produk, dan informasi yang jelas tentang daur ulang. Tindakan perlu diambil untuk mengatasi klaim-klaim ini untuk membangun kembali kepercayaan konsumen dan melindungi planet ini dengan lebih baik,” kata Pritchard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement