Senin 25 Dec 2023 12:10 WIB

Perubahan Iklim Ubah Pariwisata Eropa Jadi Mimpi Buruk

Industri pariwisata Eropa harus segera beradaptasi dengan perubahan iklim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Deretan rumah tradisional di pinggir kali di Bruges, Belgia.
Foto:

Suhu mencapai 46 derajat Celcius di pulau Sardinia, Italia, pekan lalu, yang menyebabkan jalan-jalan menjadi lengang selama musim liburan. Telepon seluler pun mengalami gangguan dalam suhu yang mendekati rekor. Seorang pria berusia 84 tahun bahkan meninggal dunia di dalam mobilnya, setelah menepi di Sardinia bulan ini.

“Beberapa destinasi di Eropa akan menderita pada bulan-bulan musim panas ketika tidak ada lagi tempat untuk menghindari panas," kata Eduardo Santander, direktur eksekutif Komisi Perjalanan Eropa. Bagi para pelancong, keadaan ini bisa berarti mereka mengalihkan perjalanan wisata ke utara dan bukan ke selatan Eropa, atau bepergian pada musim semi atau musim dingin daripada musim panas.

Salah satu ramalan Santander sudah terbukti. Pencarian destinasi Eropa utara dari orang-orang yang tinggal di Eropa selatan melonjak pada pekan lalu dibandingkan dengan hari-hari yang sama bulan lalu, dengan Irlandia naik lebih dari 1.000 persen, demikian menurut situs web pemesanan perjalanan eDreams Odigeo.

"Data terbaru menunjukkan bahwa suhu yang tinggi membuat orang Eropa selatan memikirkan kembali tujuan liburan mereka untuk mencari tempat yang lebih sejuk. Kondisi cuaca kemungkinan akan semakin mempengaruhi pilihan wisatawan di masa depan,” kata Chief Air Supplier Officer eDreams, Pablo Caspers.

Sementara itu, hingga Senin, 162 kebakaran dilaporkan terjadi di seluruh Yunani dan 2.466 turis serta penduduk dievakuasi di northern Corfu pada malam sebelumnya, termasuk 59 orang yang diselamatkan dari pantai oleh penjaga pantai. Karena kebakaran hutan mengancam lima desa lainnya di Rhodes, perintah evakuasi lebih lanjut telah dikeluarkan.

"Krisis iklim sudah ada di sini. Kita sedang berperang,” kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis kepada para anggota parlemen pada Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement