Selasa 30 Jan 2024 16:30 WIB

AS Alokasikan Dana Rp 4 Triliun untuk Proyek Ramah Lingkungan

AS akan aliri dana untuk 50 proyek percepat dekarbonisasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Amerika Serikat akan mengalokasikan dana sebesar 254 juta dolar AS atau sekitar Rp 4 triliun untuk proyek-proyek yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Foto: www.freepik.com
Amerika Serikat akan mengalokasikan dana sebesar 254 juta dolar AS atau sekitar Rp 4 triliun untuk proyek-proyek yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat akan mengalokasikan dana sebesar 254 juta dolar AS atau sekitar Rp 4 triliun untuk proyek-proyek yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dari industri berat seperti besi, baja, dan semen.

Hampir 50 proyek di 21 negara bagian akan mendapatkan dana sebesar 171 juta dolar AS untuk mempercepat teknologi dekarbonisasi, demikian menurut Departemen Energi AS (Department of Energy/DOE). Badan ini juga membuka proses aplikasi untuk pendanaan sebesar 83 juta dolar AS untuk mengurangi emisi di industri yang sulit didekarbonisasi.

Baca Juga

“Dana tersebut akan membantu memajukan teknologi inovatif yang kita perlukan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi energi di pabrik-pabrik dan pusat-pusat industri di Amerika,” kata Menteri Energi AS Jennifer Granholm seperti dikutip Reuters, Selasa (30/1/2024).

Institusi akademis akan memimpin 22 proyek, industri swasta akan memimpin 16 proyek, laboratorium DOE akan memimpin delapan proyek dan kelompok-kelompok nirlaba akan memimpin tiga proyek, demikian kata DOE. Pendanaannya berasal dari alokasi tahunan departemen.

Di antara proyek-proyek yang mendapatkan hibah adalah 10 proyek tentang dekarbonisasi panas industri yang akan mendapatkan 25 juta dolar AS, enam proyek tentang pengembangan komersial teknologi pemanas dan tenaga berbahan bakar hidrogen yang akan mendapatkan 21 juta dolar AS, dan enam proyek tentang dekarbonisasi bahan kimia seperti bahan bakar, polimer, dan cat.

Tujuh proyek yang berfokus pada dekarbonisasi produksi besi dan baja, termasuk mengatasi tantangan penggunaan hidrogen dalam pembuatan baja, akan mendapatkan hibah sebesar 37 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement