REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gletser Austria mengalami penyusutan yang sangat cepat tahun lalu, dan negara di pegunungan Alpen ini kemungkinan besar akan bebas dari es dalam 40 hingga 45 tahun karena proses ini terus berlanjut. Proyeksi ini diungkap oleh para ahli yang tergabung dalam Austrian Alpine Club.
Para ahli mengatakan bahwa dari 93 gletser yang diukur dan diamati oleh para sukarelawannya, semuanya kecual satu gletser mengalami penyusutan pada 2022-2023.
Sebanyak 79 gletser yang diukur pada tahun lalu, rata-rata lebih pendek 23,9 meter dari tahun sebelumnya. Itu adalah angka penyusutan tertinggi ketiga dalam 133 tahun pengukuran yang dilakukan oleh klub tersebut dan dalam tujuh tahun terakhir. Penyusutan 14 gletser lainnya diamati dengan kurang tepat, misalnya dengan membandingkan foto.
Penyusutan terbesar terjadi pada gletser terbesar di Austria yaitu Pasterze, di kelompok pegunungan Glockner di provinsi selatan Carinthia, yang menyusut 203,5 meter.
Gerhard Lieb, salah satu pemimpin Austrian Alpine Club, mengatakan bahwa gletser di Austria tidak bisa lagi diselamatkan dan hilangnya gletser dalam beberapa dekade mendatang tidak bisa dihentikan.
"Proses pembentukan cadangan salju di ujung atas gletser agar bisa stabil membutuhkan waktu puluhan tahun, dan waktunya sudah habis. Itu berarti tidak ada yang bisa dilakukan lagi," kata Lieb seperti dilansir ABC News, Selasa (9/4/2024).
"Mungkin ada beberapa sisa di lokasi yang tertutup bayangan, mungkin di gletser Glockner di sisi timur laut, beberapa daerah di lembah Oetztal. Namun secara de facto, dalam 40 hingga 45 tahun ke depan, seluruh Austria akan bebas dari es," kata salah satu pemimpin layanan ini, Andreas Kellerer-Pirklbauer.
Para ahli, yang keduanya bekerja di institut geografi University of Graz, mengatakan bahwa keberadaan gletser di Austria sepenuhnya bergantung pada cadangan es dari masa lalu.
Angka rata-rata tahun lalu untuk penyusutan gletser tidak mencapai rekor yang ditetapkan pada tahun 2021-2022 yaitu 28,7 meter. Namun, tidak ada gletser yang menyusut lebih dari 100 meter pada tahun itu, dan laporan terbaru menyebutkan ada dua gletser yang menyusut. Lalu hanya satu gletser, yaitu Baerenkopfkees di kelompok Glockner, yang panjangnya tidak berubah tahun lalu.
Gletser adalah massa es yang terbentuk sebagai salju dan es yang memadat selama berabad-abad dan kemudian mengalir perlahan-lahan di atas daratan. Mencairnya gletser merupakan salah satu indikasi paling menonjol dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, dengan gletser di seluruh dunia yang menyusut dengan cepat.
Sementara itu, para ahli dari Swiss mengatakan pada bulan September bahwa negara tersebut mengalami penurunan 4 persen dari total volume gletser pada tahun 2023, penurunan terbesar kedua dalam satu tahun setelah penurunan 6 persen pada tahun 2022.