REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin China menyatakan telah menemukan mineral yang terbentuk secara alami dengan unsur tanah jarang pada tumbuhan pakis. Temuan ini merupakan yang pertama di dunia dan menawarkan “model sirkular hijau” untuk mengekstraksi unsur tanah jarang bernilai tinggi, menurut sebuah lembaga di balik studi tersebut.
Para peneliti mengatakan penemuan monasit skala nano pada tumbuhan hidup membuka kemungkinan baru untuk penemuan material unsur tanah jarang fungsional. “Sepengetahuan kami, ini adalah laporan paling awal tentang terjadinya unsur tanah jarang yang mengkristal menjadi fase mineral dalam hiperakumulator,” kata mereka dikutip dari laman The Star, Senin (17/11/2025).
“Penelitian ini memperkuat kelayakan fitomining dan memperkenalkan pendekatan inovatif berbasis tumbuhan untuk pengembangan sumber daya unsur tanah jarang yang berkelanjutan,” tulis tim tersebut dalam jurnal peer-review Environmental Science & Technology bulan ini.
Para peneliti dari Institut Geokimia Guangzhou di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China berkolaborasi dengan seorang ilmuwan kebumian di Departemen Geosains Virginia Tech, Amerika Serikat, untuk penelitian ini.
Fitomining adalah metode ramah lingkungan yang menggunakan tanaman hiperakumulator untuk mengekstraksi logam dari tanah. Strategi yang belum banyak dieksplorasi ini menawarkan potensi pasokan logam tanah jarang yang berkelanjutan, kata tim tersebut.
Dalam makalah tersebut, para ilmuwan menggambarkan hiperakumulator sebagai tanaman yang dapat mengonsentrasikan logam berat atau metaloid dalam jaringannya pada tingkat ratusan hingga ribuan kali lebih tinggi daripada tanah di sekitarnya.
“Dengan memanfaatkan kapasitas luar biasa ini, fitomining melibatkan budidaya tanaman ini di tanah yang kaya logam dan memulihkan logam target dari biomassa yang dipanen. Strategi ini mengurangi ketergantungan pada penambangan konvensional sekaligus memitigasi risiko lingkungan dan geopolitik terkait,” kata mereka.
Monasit adalah mineral fosfat yang kaya unsur tanah jarang, termasuk serium, lantanum, dan neodimium. Meskipun monasit biasanya terbentuk di bawah tekanan dan suhu tinggi ratusan derajat Celsius, tanaman menghadirkan alternatif untuk mineralisasi dalam kondisi permukaan Bumi yang ambien, kata para ilmuwan.