Rabu 01 May 2024 21:29 WIB

Ojol di Thailand Hadapi Risiko Saat Bekerja di Tengah Gelombang Panas  

Perubahan iklim membuat gelombang panas menjadi lebih sering terjadi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Seorang wanita berjalan melewati pancuran air untuk mendinginkan diri dari suhu panas di Bangkok, Thailand, pada 9 April 2024. Asia Tenggara sedang menghadapi gelombang panas selama berminggu-minggu karena suhu yang mencapai rekor tertinggi telah menyebabkan penutupan sekolah di beberapa negara dan peringatan kesehatan yang mendesak di seluruh wilayah.
Foto:

Ia menunggu pelanggan di sore hari di sebuah kios sepeda motor yang menawarkan tempat teduh. "Jika cuaca terlalu panas, saya bisa melepas jaket (yang biasa dipakai pengendara ojek) dan masuk ke dalam mal untuk menyejukkan diri," kata dia.

Seksith Prasertpong telah mengantarkan makanan untuk aplikasi Line Man selama dua tahun terakhir dan mengatakan bahwa cuaca panas membuat pekerjaannya menjadi lebih sulit.

"Saya harus lebih sering mencuci muka, pergi ke toilet dan minum air dingin secara teratur," kata pria berusia 38 tahun itu.

Meskipun suhu panas mereda di siang hari, Seksith mengatakan bahwa mengubah jam kerjanya bukanlah sebuah pilihan. "Upah kami memang rendah. Tetapi semakin banyak kami bekerja, semakin banyak pula penghasilan kami," ujar Seksith.

Dia ingin melihat adanya insentif bagi pengendara selama cuaca panas, seperti yang terjadi saat ini saat hujan lebat ketika tarif pengantaran dinaikkan.

Suriyan juga berpendapat bahwa tarif seharusnya dinaikkan untuk mencerminkan kesulitan pekerjaan. “Bahkan dalam cuaca panas sekalipun, pengendara seperti saya masih harus bekerja karena kami membutuhkan uang untuk menjalani kehidupan sehari-hari terutama sekarang ketika segala sesuatu semakin mahal,” tegas Suriyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement