Sabtu 27 Jul 2024 08:21 WIB

BMKG Prediksi Hujan Sedang Hingga Lebat Terjadi Saat Puncak Kemarau

Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi 27 Juli hingga awal Agustus.

Hujan (ilustrasi). BMKG memprediksi hujan berintensitas sedang hingga lebat terjadi saat masa puncak kemarau.
Foto: Republika/Mardiah
Hujan (ilustrasi). BMKG memprediksi hujan berintensitas sedang hingga lebat terjadi saat masa puncak kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di 19 wilayah di Indonesia. Hujan tersebut diprediksi terjadi mulai 27 Juli hingga awal Agustus 2024 atau saat masa puncak kemarau.

"Hingga awal Agustus, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di bagian tengah dan timur, meskipun secara umum saat ini sedang berada di puncak kemarau," kata prakirawan BMKG Syndhy Indah Pratiwi melalui laman BMKG di Jakarta, Jumat (26/7/2024) malam.

Baca Juga

Wilayah-wilayah tersebut, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan NTT. Situasi serupa juga berpotensi melanda Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.

"Kondisi ini dipengaruhi oleh Gelombang Ekuator Rosby yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," kata dia.

Selain itu, faktor pemanasan skala lokal memberikan pengaruh cukup signifikan dalam proses pengangkatan massa udara dari permukaan bumi ke atmosfer. Syndhy mengatakan sirkulasi siklonik membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua.

Ia mengatakan daerah konvergensi lainnya terpantau di perairan barat Sumatra Utara dan Sulawesi bagian tengah. Zona konfluensi terpantau di wilayah Laut China Selatan dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.

"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli hingga 1 Agustus 2024," katanya.

Ia mengatakan angin kencang juga berpotensi terjadi di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat. BMKG mengimbau masyarakat untuk bijaksana dan hemat dalam menggunakan air serta menghindari membuka lahan dengan membakar, terutama di daerah hutan yang bertanah gambut karena mudah terbakar dan jika terjadi kebakaran akan sulit dipadamkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement