Jumat 02 Aug 2024 11:24 WIB

Titik Panas Bermunculan di Bengkulu

Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak musim kemarau.

Personel Sat Brimob Polda Kalbar menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (26/7/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Personel Sat Brimob Polda Kalbar menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (26/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan terdapat tiga titik panas sebagai tanda potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Bengkulu sejak beberapa waktu lalu. Sebanyak tiga titik panas tersebut terpantau di Kabupaten Lebong, Bengkulu Utara, dan Kaur dengan tingkat panas yang berbeda-beda.

"Sebanyak tiga titik panas telah terdeteksi di wilayah Provinsi Bengkulu dan memiliki tingkat kepanasan yang sedang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Fatmawati Soekarno Bengkulu Saif Akmal di Kota Bengkulu, Jumat (2/8/2024).

Meskipun kategori panas tingkat sedang, ujar dia, berpotensi terjadi kebakaran lahan di wilayah setempat, sebab curah hujan saat ini masih rendah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kondisi suhu panas yang terjadi di daerah setempat.

Selain itu, masyarakat diharapkan tidak membuka lahan dengan cara membakar karena api berpotensi membesar sehingga menimbulkan kebakaran hutan. "Sementara untuk tingkat suhu yang sedang terjadi di Bengkulu saat ini mencapai 30 derajat Celsius," ujar dia.

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu mengimbau seluruh masyarakat tidak membakar sampah secara sembarangan dan menghindari penggunaan api di area terbuka guna menghindari kebakaran.

Kasi Operasional Pemadam dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bengkulu Limpriyadi menerangkan hal tersebut guna menekan risiko kebakaran lahan yang mengalami peningkatan selama musim kemarau di wilayah tersebut.

"Dalam beberapa minggu terakhir, fenomena musim kemarau yang melanda wilayah ini berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran lahan, yang dapat berdampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat," katanya.

Ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dampak musim kemarau.

Selain itu, ia meminta warga melaporkan tanda-tanda terjadi kebakaran kepada Dinas Damkar Kota Bengkulu guna mencegah kerusakan lebih besar jika kebakaran semakin luas.  

Dinas Damkar Kota Bengkulu juga menyiapkan tim respons cepat dan peralatan yang memadai untuk menangani kebakaran, terutama selama musim kemarau di wilayah itu.

"Kepada seluruh warga Kota Bengkulu diimbau untuk selalu memperhatikan petunjuk dan informasi yang diberikan oleh pihak berwenang demi menjaga keselamatan dan keberlanjutan lingkungan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement