Rabu 07 Aug 2024 15:00 WIB

Foto Suami-Istri Ini Tunjukkan Dampak Mengerikan Perubahan Iklim

Dalam dua tahun terakhir, 10 persen volume gletser di Swiss menghilang.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Foto pasangan suami-istri menunjukkan perubahan drastis pegununan Alpen akibat perubahan iklim.
Foto: Duncan Porter/X
Foto pasangan suami-istri menunjukkan perubahan drastis pegununan Alpen akibat perubahan iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, ALPEN -- Foto pasangan suami-istri asal Inggris di depan pegunungan Alpen di Swiss viral di media sosial. Duncan Porter dan istrinya Helen mengunggah dua foto yang berjarak lima belas tahun.

Latar belakang dua foto itu yang menjadi perhatian jutaan orang, yaitu kondisi pegunungan Alpen yang sangat berubah dalam waktu 15 tahun saja. Dalam foto yang diunggah di media sosial X, tampak foto yang diambil pada Agustus 2009 menunjukkan pegunungan Alpen masih dilapisi es tebal. Sangat kontras dengan foto yang diambil Agustus 2024 yang mana Alpen hanya terdiri dari bebatuan dan danau.

Foto yang diunggah Duncan di akunnya menunjukkan dampak menghancurkan perubahan iklim dan betapa cepatnya gletser mencair. "Lima belas tahun minus satu hari antara dua foto ini. Diambil di gleser Rhone di Swiss hari ini. Tidak bohong, ini membuat saya menangis," tulis Porter di X, seperti dikutip dari ITV, Rabu (7/8/2024).

Porter dan istrinya kembali ke tempat yang sama bersama dua anak remaja mereka Maisie dan Emily, berharap mereka dapat mengulang foto yang serupa 15 tahun yang lalu.

"Tapi jelas keadaan foto ini sangat berbeda," kata Porter kepada the Guardian.

Swiss merupakan negara dengan jumlah gletser terbanyak di Eropa. Namun, berdasarkan data dari Akademi Ilmu Pengetahuan Swiss, dalam dua tahun terakhir, 10 persen volume gletser es di negara itu hilang karena rendahnya curah salju dan naiknya suhu udara.

Angka-angka Akademi Ilmu Pengetahuan Swiss menunjukkan pada tahun 2022 total volume gletser menurun sebesar 6 persen penurunan terbesar sejak pengukuran dimulai. Hal ini diikuti oleh tahun 2023 yang mengalami penurunan sebesar 4 persen.

Akademi Ilmu Pengetahuan Swiss menambahkan penurunan selama dua tahun terakhir sama dengan volume es yang hilang pada periode antara 1960 dan 1990. Banyak pengguna di X bereaksi terkejut dengan perubahan yang terlihat di gletser. Hingga Selasa (6/8/2024) unggahan itu sudah dilihat sebanyak 4,2 juta kali.

Dikutip dari the Guardian, polusi karbon yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil dan kerusakan lingkungan sudah menaikkan suhu permukaan bumi 1,3 derajat Celsius dibanding masa pra-industri. Kenaikan suhu di Eropa dua kali lebih cepat dibanding rata-rata dunia.

Warga yang tinggal pegunungan melihat gletser perlahan-lahan mencair pada musim panas ini. "Banyak orang, ketika mereka melihat hal seperti itu, mereka merasa tidak berdaya. Namun dari pengalaman saya, ada banyak hal yang dapat mereka lakukan," tambah Porter yang juga anggota komite kelompok aksi iklim lokal di barat daya Inggris.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menemukan dalam skenario terburuk untuk pemanasan global, dalam beberapa abad ke depan bahwa hampir semua massa gletser di Eropa tengah, Kaukasus, Kanada bagian barat dan Amerika Serikat, Asia utara, Skandinavia, dan Selandia Baru akan menghilang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement