Ahad 11 Aug 2024 16:36 WIB

PBB: Digitalisasi Pemuda Kunci Masa Depan Berkelanjutan

Teknologi digital adalah hal yang amat vital.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Logo PBB (ilustrasi)
Foto: VOA
Logo PBB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Departemen Pengembangan Program Asosiasi PBB Indonesia (UNAI) Quentino Adzandara Junandar mengatakan menyediakan alat digital yang tepat bagi para pemuda memungkinkan mereka berkontribusi aktif dalam membangun masa depan inklusif. Hal ini ia sampaikan dalam perayaan Hari Internasional Pemuda dengan tema 'Memberdayakan Kaum Muda di Indonesia: Digitalisasi Menuju Masa Depan Berkelanjutan' yang digelar PBB dan UNAI di Jakarta.

"Inisiatif ini sangat penting untuk membuat individu muda menyadari bagaimana teknologi digital dapat mendorong pembangunan berkelanjutan dan melibatkan mereka secara langsung dalam upaya ini," kata Quentino dalam pernyataan PBB, Sabtu (10/8/2024).

Baca Juga

Dalam pernyataannya PBB mengatakan tema Hari Pemuda Internasional ini menekankan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah Indonesia dan PBB untuk memanfaatkan teknologi digital demi pembangunan berkelanjutan. Fokus khusus dari tema ini adalah pada kaum muda terutama mereka yang berada di daerah terpencil.

"Hari ini adalah momen penting bagi kita semua, terutama bagi kaum muda," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam sambutannya.

Ia mengatakan tema Hari Pemuda Internasional ini sangat relevan karena menegaskan masa depan bangsa, berada di tangan para pemuda, yang mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai alat transformasi menuju keberlanjutan.

Dalam pernyataannya PBB mengatakan Indonesia membuat kemajuan yang stabil menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). PBB mencatat berdasarkan data pemerintah, Indonesia mencapai 62 persen dari indikator SDG. Meskipun kemajuan ini menggembirakan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan semua target tercapai pada tenggat waktu 2030.

Dalam konteks ini, populasi Indonesia yang besar dan relatif muda menawarkan peluang berharga untuk pengembangan. Dengan lebih dari 48 persen populasi di bawah 30 tahun, individu muda ini memiliki potensi untuk mempengaruhi masa depan bangsa secara signifikan.

"Teknologi digital adalah hal yang amat vital yang membantu menjembatani kesenjangan, menciptakan peluang, dan mendorong inovasi di semua sektor masyarakat. Melalui kemitraan kami dengan pemerintah Indonesia, kami berkomitmen untuk memastikan manfaat ini mencapai semua sudut negeri, terutama berdampak pada kehidupan muda di komunitas terpencil," kata Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Gita Sabhwarwal.

Ia mengatakan melibatkan kaum muda di daerah terpencil dalam upaya digitalisasi sangat penting. Untuk memastikan manfaat teknologi mencapai semua segmen masyarakat, dan dapat berkontribusi pada pembangunan yang lebih seimbang dan inklusif.

Pada acara ini pembicara di serangkaian lokakarya pendidikan dan konferensi mengeksplorasi bagaimana strategi digital diintegrasikan dalam inisiatif pemerintah-PBB untuk mengatasi isu kritis seperti ketahanan pangan, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.

Pembicara di lokakarya tersebut termasuk para ahli dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Program Pembangunan PBB (UNDP), Dana Kependudukan PBB (UNFPA) dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF).

Acara Hari International Pemuda ini diadakan di kantor PBB Indonesia dan disiarkan secara hybrid dalam dua hari. Konferensi ini menarik sekitar 850 peserta online dan 50 peserta tatap muka.

Diskusi menampilkan Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital, didukung oleh koalisi dua belas entitas PBB. Inisiatif ini berfokus pada menjembatani kesenjangan digital dan mempromosikan pendidikan digital inklusif, dengan tujuan mengatasi tantangan seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan.

"Antusiasme dan ide inovatif dari pemuda kita adalah kunci saat kita maju dengan solusi digital untuk tantangan masa depan. Keterlibatan aktif mereka sangat penting saat kita terus memanfaatkan peluang besar yang disajikan oleh transformasi digital untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan," kata Sabhwarwal.

Keterlibatan dan pemberdayaan pemuda adalah inti dari reformasi yang diusulkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, dan akan dibahas oleh pemimpin global di KTT Masa Depan di New York pada bulan September.

KTT tersebut akan mengusulkan cara-cara untuk sistematis memasukkan perspektif pemuda ke dalam tata kelola nasional dan global, serta cara-cara untuk meningkatkan penggunaan teknologi digital yang inklusif untuk pembangunan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement