REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan sebagai presidensi Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) akan meluncurkan inisiatif Baku Global Climate Transparency Platform (BTP) selama High-Level Dialogue (HLD) bulan September. HLD merupakan pertemuan pra-COP29 yang bertujuan untuk menjaga momentum untuk meningkatkan transparansi di COP29.
HLD akan fokus membangun kepercayaan antara peserta COP29, meningkatkan kesadaran politik mengenai pentingnya partisipasi dalam Enhanced Transparency Framework (ETF) dan menjaga kolaborasi antara pemangku kepentingan.
"Tujuan kami adalah untuk menyatukan pemangku kepentingan untuk berkomitmen mendukung peserta (COP2) dari negara-negara berkembang dalam mempersiapkan dan mengajukan biennial transparency reports (BTR)," kata Presiden COP29 dan Menteri Sumber Daya Alam dan Ekologi Azerbaijan Mukhtar Babayev seperti dikutip dari kantor berita ANI, Senin (2/8/2024).
Babayev mengatakan BTP juga untuk mempromosikan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara semua peserta dari berbagai spektrum ETF dan memobilisasi sumber pembangunan kapasitas ke tempat yang membutuhkan. Menurutnya langkah ini dapat membantu memastikan implementasi ETF dan Perjanjian Paris dapat dilakukan dengan efektif.
BTR merupakan mekanisme di bawah Perjanjian Paris yang dirancang untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam aksi iklim. Laporan ini diajukan setiap dua tahun sekali oleh negara-negara kepada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).
BTP yang diluncurkan Azerbaijan menjadi inisiatif pelengkap platform transparansi lainnya termasuk #Together4Transparency. Babayev mengundang negara-negara untuk turut berpartisipasi dalam HLD untuk mengambil langkah maju dalam memperkuat transparansi aksi iklim global.
"Saya juga mendorong anda untuk berpartisipasi dalam jajak pendapat daring kami pada 30 September, jadi Presidensi COP29 dapat memahami lebih baik progres yang dicapai dalam BTR dan bagaimana kami dapat mendukung anda," katanya.
Azerbaijan juga mendorong semua pihak melibatkan masyarakat sipil, masyarakat adat, perempuan, pemuda dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses transparansi.
"Hanya dengan bekerja sama secara inklusif kita dapat memperkuat kepercayaan dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan ambisi bersama dalam aksi iklim, mencapai tujuan iklim kolektif dan menciptakan masa depan berkelanjutan bagi semua," kata Babayev.