Jumat 13 Sep 2024 07:10 WIB

Portofolio Hijau Naik 20 Persen, Begini Cerita Penerapan ESG Bank Mandiri  

Bank Mandiri memiliki tiga pilar berkelanjutan.

Rep: Eva Rianti / Red: Satria K Yudha
Senior Vice President ESG Group Head Bank Mandiri Citra Amelya (tengah) menyampaikan paparan dalam forum ESG Summit yang digelar Republika di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Senior Vice President ESG Group Head Bank Mandiri Citra Amelya (tengah) menyampaikan paparan dalam forum ESG Summit yang digelar Republika di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyataka memiliki komitmen kuat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG). Hal ini terbukti dengan portofolio hijau Bank Mandiri yang tumbuh dua digit per Juni 2024.

Senior Vice President ESG Group PT Bank Mandiri Citra Amelya menjelaskan, Bank Mandiri memiliki tiga pilar berkelanjutan, yaitu sustainable banking, sustainable operation, dan sustainable beyond banking.

Baca Juga

Sustainable banking berkaitan dengan finansial atau bisnis dengan komitmen memimpin transisi Indonesia menuju perekonomian rendah karbon. Ada tiga poin utama dalam pilar tersebut yakni mengintegrasikan aspek ESG dalam proses bisnis, mengembangkan portofolio dan produk atau layanan yang berkelanjutan, dan memengaruhi pembuat kebijakan utama untuk mempercepat perekonomian Indonesia rendah karbon. 

Dalam pilar ini, portofolio hijau Bank Mandiri per Juni 2024 mencapai sebesar Rp 139 triliun atau naik 20,4 persen (yoy). Adapun portofolio sosial sebesar Rp 139 triliun atau naik 9,5 persen (yoy).

"Sehingga secara akumulatif total portofolio sustainable banking Bank Mandiri telah mencapai Rp 278 triliun per Juni 2024," kata Citra dalam forum ESG Summit yang digelar Republika di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Kemudian pilar kedua yaitu sustainable operation, Bank Mandiri menitikberatkan pada komitmen net zero emissions (NZE) pada 2030. Ada tiga poin penting dalam pilar ini, yakni praktik unggulan dalam privasi dan keamanan data, memperluas kesetaraan dan keberagaman, dan mencapai NZE pada enam tahun mendatang. 

Sementara itu, pilar ketiga, sustainability beyond banking menekankan pada upaya memacu pertumbuhan ganda yang berdampak sosial untuk mencapai SDGs. Poin utamanya yakni pemberdayaan masyarakat pada kewirausahaan digital. 

“Di pilar sustainable operation kami satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki digital carbon tracking,” kata dia.

Sedangkan di pilar sustainable beyond banking, melalui Livin Merchant, Bank Mandiri merangkul 1,2 juta pengguna atau UMKM yang berlokasi di area non-urban. Selain itu, menyalurkan kredit melalui fintech sebesar Rp 548 miliar untuk memperluas jangkauan kepada komunitas unbankable

Citra menambahkan, Bank Mandiri telah mengimplementasikan berbagai regulasi yang disusun pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meski aturan-aturan itu belum terintegrasi. Pihaknya mengaku berkomitmen dalam menjalankan bisnis perbankan dengan menerapkan ESG untuk mewujudkan keberlanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement