Selasa 29 Oct 2024 12:10 WIB

Target Iklim Negara-negara Dinilai Kurang Ambisius

Negara-negara harus mengirimkan NDC yang terbaru dan lebih kuat

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Seorang aktivis memakai topi payung aspirasi saat mengikuti aksi Darurat Iklim di Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Seorang aktivis memakai topi payung aspirasi saat mengikuti aksi Darurat Iklim di Jakarta, Jumat (27/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai janji negara-negara untuk memangkas gas emisi masih jauh dari yang dibutuhkan untuk menghindari pemanasan global yang mematikan. Hal ini disampaikan saat negara-negara bersiap mengikuti Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) bulan November mendatang.

Dalam asesmen tahunannya, lembaga perubahan iklim PBB (UNFCCC) mengatakan target emisi yang ditetapkan sendiri atau NDC yang sudah diajukan sejumlah negara ke PBB cukup untuk memangkas emisi global sebanyak 2,6 persen dari 2019 sampai 2030. Naik 2 persen dari tahun lalu.

Namun, angka itu masih sangat jauh dari 43 persen yang direkomendasikan para ilmuwan untuk bisa memenuhi target Perjanjian Paris dengan membatasi pemanasan global tidak lebih di atas 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri.

Berdasarkan Perjanjian Paris, negara-negara harus mengirimkan NDC mereka yang terbaru dan lebih kuat sebelum tenggat waktu pada Februari tahun depan. Sekretaris Jenderal UNFCCC Simon Stiell mengatakan laporan-laporan NDC itu harus menjadi "titik balik."

"Rencana perubahan iklim nasional saat ini masih jauh dari yang dibutuhkan untuk menghentikan pemanasan global mengakibatkan kehancuran ekonomi dan merusak kehidupan dan mata pencarian miliaran orang di semua negara," kata Stiell, Senin (28/10/2024).

Ia mengatakan NDC yang diajukan tahun depan harus mengungkapkan langkah jelas yang akan dilakukan. Keberhasilan membujuk negara-negara untuk menetapkan dan mengimplementasikan langkah-langkah mengatasi perubahan iklim yang lebih ambisius tergantung pada negosiasi di COP29 di Baku, Azerbaijan.

Hampir 200 negara akan membahas detail sistem perdagangan emisi global yang baru serta paket keuangan iklim tahunan senilai 100 miliar dolar AS untuk membantu negara-negara berkembang mencapai target iklim mereka.

"Apa yang kami lihat di sejumlah kasus (proses NDC) mungkin akan digunakan dalam mekanisme negosiasi, semakin banyak uang semakin ambisius," kata direktur global NDC Partnership, Pablo Viera.

Lembaga Viera membantu 60 negara memperbarui target iklim mereka. Ia mengatakan negara-negara ingin memastikan NDC mereka dapat membuka investasi. "Tidak hanya memiliki elemen-elemen yang diperlukan yang akan menarik keuangan publik, tetapi juga swasta," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement