REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kementerian Lingkungan dan Perindustrian Jepang memfinalisasi rencana memangkas emis gas rumah kaca sebanyak 60 persen dari tingkat tahun 2013 pada 2035. Jumlah itu naik dari target 2034 yang sebanyak 46 persen.
Pada November lalu, Pemerintah Jepang mengungkapkan rancangan rencana untuk memangkas 60 persen emisi gas rumah kaca pada tahun fiskal 2035 dan 73 pada tahun 2040. Target ini berdasarkan jalur untuk mencapai target saat ini untuk memangkas 46 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan nol-emisi pada 2050.
Aktivis lingkungan dan oposisi mengkritik rancangan bulan lalu. Rancangan itu dinilai tidak memadai bagi penghasil emisi terbesar kelima terbesar di dunia yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Aktivis iklim mengatakan target dalam rancangan tersebut gagal memenuhi pemangkasan yang direkomendasikan Panel Antar-Pemerintah mengenai Perubahan Iklim PBB (IPCC) untuk membatasi suhu bumi di atas 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri. IPCC mengatakan, untuk mencapai target itu, dunia harus memangkas emisinya sebanyak 60 persen dari tingkat 2019 pada 2035, setara 66 persen dari tingkat 2013 untuk Jepang.
Walaupun mendapat banyak kritikan, para pakar dari Kementerian Lingkungan dan Perindustrian Jepang menyetujui rancangan tersebut yang menekankan pentingnya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi dan upaya dekarbonisasi. Sejumlah anggota panel berpendapat target tersebut masih terlalu rendah bagi negara maju dan tidak memenuhi ekspektasi global. Tapi target yang difinalisasi tidak banyak berubah dari rancangan yang diungkap bulan lalu.
Seperti kebanyakan negara lain di seluruh dunia, Jepang akan menyerahkan rencana dan target pemangkasan emisi yang ditentukan sendiri (NDC) ke PBB bulan Februari mendatang.
NDC dirancang sesuai rencana dasar energi dan "Visi Transformasi Hijau (GX) 2024. Perjanjian Paris mengharuskan negara-negara penandatangan untuk menyerahkan rencana aksi yang lebih ambisius bulan Februari mendatang. NDC harus sesuai dengan target 1,5 derajat Celsius.
Ikuti Whatsapp Channel Republika