Rabu 01 Jan 2025 11:27 WIB

Taiwan Tingkatkan Target Pemangkasan Emisi Tahun 2030

Sejumlah negara juga telah meningkatkan target pengurangan emisi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Suasana gedung pencakar langit di Kota Taipei, Taiwan. Taiwan meningkatkan target pemangkasan emisi.
Foto: RTI
Suasana gedung pencakar langit di Kota Taipei, Taiwan. Taiwan meningkatkan target pemangkasan emisi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan berencana memangkas emisi gas rumah kaca sebanyak 30 persen pada tahun 2030. Dengan pengumuman ini, Taiwan meningkatkan target sebelumnya meski terdapat tantangan untuk memperluas pembangkit listrik tenaga terbarukan.

Dikutip dari BNN Bloomberg, pada Senin (30/12/2024) Kementerian Lingkungan Taiwan mengumumkan pemerintah Taiwan menargetkan pemangkasan emisi sebesar 26 sampai 30 persen dari tingkat 2005 pada akhir dekade ini. Target sebelumnya sekitar 23 sampai 25 persen.

Baca Juga

Taiwan gagal memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan sebelumnya untuk menyalurkan energi terbarukan yang memadai ke jaringan listrik. Penundaan ini disebabkan terganggunya peluncuran fasilitas dan infrastruktur pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.

Sementara itu, pemerintah tetap berpegang teguh pada rencananya untuk menutup reaktor nuklir terakhirnya tahun depan. Langkah ini akan memaksa Taiwan untuk lebih bergantung pada bahan bakar fosil yang diimpor.

Target baru yang menurut Kementerian Lingkungan yang tertinggi kedua di antara negara-negara di Asia, setelah target Jepang sebesar 41 persen, diumumkan setelah pemerintah Taiwan mempersiapkan rencananya untuk tahun 2032 dan 2035.

Langkah ini mengikuti negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat yang meningkatkan komitmen pengurangan emisi menjelang tenggat waktu penyerahan rencana dan target pemangkasan emisi yang ditetapkan sendiri (NDC) pada Februari mendatang.

Pada 25 Desember 2024, negara Asia lainnya, yaitu Jepang, memfinalisasi rencana memangkas emisi gas rumah kaca sebanyak 60 persen dari tingkat tahun 2013 pada 2035 mendatang. Naik dari target 2034 yang sebanyak 46 persen.

Finalisasi ini diumumkan setelah pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menetapkan target pemangkasan emisi yang baru sebanyak 61 sampai 60 persen di bawah tingkat tahun 2005 pada tahun 2035. Target yang menurut pemerintah Biden dapat dicapai meski presiden terpilih AS, Donald Trup mencabut kebijakan-kebijakan iklim Bidan.

Pada November lalu, pemerintah Jepang mengungkapkan rancangan rencana untuk memangkas 60 persen emisi gas rumah kaca pada tahun fiskal 2035 dan 73 pada tahun 2040. Target ini berdasarkan jalur untuk mencapai target saat ini untuk memangkas 46 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan nol-emis pada tahun 2050.

Aktivis lingkungan dan oposisi mengkritik rancangan bulan lalu. Karena dinilai tidak memadai bagi penghasil emisi terbesar kelima terbesar di dunia yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

Aktivis iklim mengatakan target dalam rancangan tersebut gagal memenuhi pemangkasan yang direkomendasikan Panel Antar-Pemerintah mengenai Perubahan Iklim PBB (IPCC) untuk membatasi suhu bumi di atas 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri.

IPCC mengatakan untuk mencapai target itu dunia harus memangkas emisinya sebanyak 60 persen dari tingkat 2019 pada tahun 2035 mendatang, setara 66 persen dari tingkat 2013 untuk Jepang.

Walaupun mendapat banyak kritikan, para pakar dari Kementerian Lingkungan dan Perindustrian Jepang menyetujui rancangan tersebut yang menekankan pentingnya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi dan upaya dekarbonisasi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement