Kamis 16 Jan 2025 12:01 WIB

Angin Monsun dan La Nina Picu Banjir-Longsor di Berbagai Wilayah Indonesia

Potensi hujan di wilayah barat masih tinggi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Petugas gabungan melakukan pencarian korban bencana longsor di Permukiman Tiban Koperasi Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/1/2025). Petugas menyebutkan musibah tanah longsor yang melanda permukiman tersebut menyebabkan empat korban jiwa akibat tertimbun material longsor dan dua orang masih dalam pencarian.
Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Petugas gabungan melakukan pencarian korban bencana longsor di Permukiman Tiban Koperasi Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/1/2025). Petugas menyebutkan musibah tanah longsor yang melanda permukiman tersebut menyebabkan empat korban jiwa akibat tertimbun material longsor dan dua orang masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di Indonesia. Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, menguatnya angin monsun Asia yang membawa massa udara basah dan uap air diikuti seruakan dingin masih menjadi faktor penyebab utama meningkatnya hujan di wilayah Indonesia.

Banjir yang dipicu hujan deras melanda Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Dalam laporannya, Rabu (15/1/2025), BNPB mengatakan hujan deras air sungai meluap hingga menggenangi pemukiman dan persawahan di Gampong Teupin Batee dan Gampong Cot Leuot.

Baca Juga

Hujan lebat yang mengguyur pada Selasa (14/1/2025) mengakibatkan banjir melanda sejumlah gampong di dua kecamatan, yakni Kecamatan Batee dan Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.

Banjir juga menggenangi Kecamatan Muara Tiga, banjir merendam Gampong Dayah, Krueng, Ie Masen, Tuha Biheu, Papeun, dan Kupula. Sementara itu, banjir di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara berdampak pada 169 keluarga atau 807 jiwa, dengan total 169 rumah terendam.

Sementara itu, banjir di Kabupaten Deli Serdang, berdampak pada 282 keluarga atau 1.048 jiwa dan meredam 282 rumah. Di Kota Medan berdampak pada 420 keluarga atau 880 jiwa, dengan 250 rumah terendam.

Namun, banjir di Kabupaten Asahan, berdampak pada 1.435 keluarga atau 5.645 jiwa dan 12 keluarga atau 41 jiwa mengungsi. Banjir merusak infrastruktur termasuk 6 jembatan dan abrasi jalan sepanjang 2.100 meter.

Tidak hanya banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Karo, yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan dua rumah rusak berat. Di Kabupaten Padang Lawas, tanah longsor mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 47 KK atau 258 jiwa mengungsi di fasilitas pendidikan setempat.

Banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau berdampak pada 1.290 keluarga atau 4.687 jiwa. Sebanyak 1.063 rumah dan satu fasilitas pendidikan rusak akibat genangan air dengan Tinggi Muka Air (TMA) mencapai 10–100 cm. Banjir di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan berdampak pada keluarga dan 470 rumah terendam.

Pada Prospek Cuaca Mingguan Periode 14-20 Januari 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau dalam sepekan terakhir indeks monsun Asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya. BMKG memprediksi satu pekan ke depan potensi curah hujan di Indonesia wilayah barat masih tinggi.

"Selain karena menguatnya angin monsun asia, kondisi ini juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer lain, seperti fenomena La Nina lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2025, serta aktifnya gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low Frequency yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif," kata BMKG.

BMKG memprakirakan Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan akan mengalami curah hujan sedang sampai lebat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement