Sabtu 15 Feb 2025 18:43 WIB

Usung Konsep Green, FAST Kembangkan APAR untuk Cegah Kebakaran Kapal 

Mitigasi risiko pariwisata untuk menekan emisi karbon

Rep: Fergi Nadira/ Red: Intan Pratiwi
Caption: Alat pemadam api ringan (APAR) khusus untuk kapal wisata
Foto: FAST
Caption: Alat pemadam api ringan (APAR) khusus untuk kapal wisata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) memperkenalkan alat pemadam api ringan (APAR) khusus untuk kapal wisata. Ini menyusul insiden kebakaran pada kapal yang kerap terjadi di kawasan wisata Labuan Bajo.

Langkah ini bermula dari pertemuan antara pengusaha Labuan Bajo, Rachmat Julio, dan CEO PT FAST, Willy Hadiwijaya. Julio yang pernah kehilangan kapal pinisinya akibat kebakaran pada 2021, menginspirasi FAST untuk mengembangkan APAR semi otomatis bernama FLAT (Flame Accurate Termination) AF11E sepanjang tahun 2024.

APAR Hartindo AF11E FLAT menggunakan teknologi Clean Agent yang dapat memadamkan api dengan cepat tanpa merusak mesin kapal atau meninggalkan residu. APAR ini juga sudah bersertifikasi internasional dan digunakan di kapal KRI TNI AL serta instalasi PLN.

AST yang terkenal karena ciptaannya APAR fenomenal Lithium Fire Killer sebagai pemadam baterai lithium atau kendaraan listrik pertama di dunia, langsung berusaha untuk bisa menjawab kegelisahan yang dialami Julio. Kurang lebih 1 tahun lamanya, sepanjang 2024, FAST mengembangkan sebuah APAR semi otomatis/thermatic yang diberi nama FLAT (Flame Accurate Termination) dengan kode produk AF11E.

Pada 12 Februari 2025, FAST bersama Julio menggelar sosialisasi bertema "Wisata Bajo Berjaya, Tetap Menyala Tanpa Bahaya" di Waterfront Marina, Labuan Bajo. Acara ini dihadiri KSOP, Kapolres, Danlanal, Basarnas, dan asosiasi pemilik kapal.

CEO PT FAST, Willy Hadiwijaya, menegaskan bahwa solusi ini hadir untuk mencegah musibah kebakaran di kapal wisata.  PT. FAST hadir di Labuan Bajo, kata ia, untuk menjadi solusi paling efektif terhadap berbagai kasus kebakaran yang terjadi pada banyak kapal wisata pinisi selama ini. 

“Hari sial tidak ada di kalender, jangan sampai tujuannya ingin liburan malah harus menghadapi kebakaran mengerikan,” kataWilly dalam rilis persnya kepada Republika.co.id, Sabtu (15/2/2025).

Kepala KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam menjaga keselamatan pelayaran.



"Keselamatan pelayaran adalah tugas bersama, baik instansi pemerintah maupun swasta sebagai mitra. Kolaborasi dan sinergi adalah mutlak. Ketersediaan peralatan keselamatan, pelatihan dan kepedulian thdp keselamatan perlu dijaga keberlangsungannya,” tutur Stephanus.

Dengan kehadiran APAR FLAT AF11E, diharapkan insiden kebakaran kapal di Labuan Bajo dapat diminimalkan dan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi super prioritas ini kembali meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement