REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan meningkatkan kesiapsiagaan dan persiapan dalam menghadapi lonjakan pengunjung Taman Nasional (TN) dan Taman Wisata Alam (TWA) pada musim libur Lebaran. Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) menerapkan pembatasan daya dukung dan daya tampung (DDDT).
"Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kenyamanan wisatawan, saya instruksikan pengelola kawasan konservasi untuk menerapkan DDDT," kata Raja Antoni dalam arahan kepada seluruh UPT lingkup KSDAE melalui virtual meeting dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (20/3/2025).
Dikutip dari siaran pers Kementerian Kehutanan, arahan tersebut mencakup enam aspek utama yakni pengaturan daya dukung dan daya tampung, penerapan pembayaran non-tunai (cashless payment), penanganan dan pengelolaan sampah, keamanan dan keselamatan pengunjung, pengaturan piket atau penjagaan, serta penutupan kawasan. Untuk mengakomodasi jumlah pengunjung yang diperkirakan akan sangat meningkat, tetapi tetap memenuhi kouta yang sudah di tetapkan UPT dapat menerapkan sistem shift pada pengunjung.
Termasuk kendaraan yang datang dan kendaraan wisata. Sosialisasi mengenai pembagian waktu kunjungan dan kuota dilakukan secara intensif melalui media sosial, radio, serta papan informasi di lokasi.
"UPT diharapkan secara aktif mensosialisasikan informasi terkait waktu pembagian shift serta kuota pengunjung di setiap shift untuk memastikan kelancaran kunjungan wisatawan di kawasan konservasi," ujar Raja Antoni.
Dalam rangka mendukung sistem pembayaran yang lebih efisien, seluruh kawasan konservasi diwajibkan memastikan perangkat pembayaran non-tunai (cashless payment) berfungsi dengan baik. Tiket masuk hanya dapat dibeli menggunakan metode digital seperti QRIS dan mesin EDC. Sosialisasi terkait kebijakan ini juga akan diperluas agar pengunjung dapat melakukan persiapan sebelum berkunjung.
Raja Antoni juga menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis prinsip zero waste. Menurut dia, dalam periode libur Lebaran perlu dilakukan patroli sampah secara periodik dan menyediakan tong sampah di lokasi yang ramai pengunjung.
Raja Antoni juga meminta UPT untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengunjung dengan menerapkan berbagai langkah seperti memastikan rambu-rambu dan papan peringatan terpasang dengan jelas agar pengunjung mendapatkan informasi yang memadai. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait juga dilakukan, termasuk dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mengantisipasi kondisi darurat atau kecelakaan, serta dengan BMKG dan pusat vulkanologi untuk memantau kondisi cuaca dan aktivitas geologi. Jika terjadi cuaca ekstrem atau bencana alam atau berdasarkan hasil koordinasi para pihak, kawasan wisata dapat ditutup sementara demi keamanan pengunjung.
Setiap UPT menyusun jadwal piket bagi petugas yang bertugas memantau dan mengawasi aktivitas wisata di kawasan konservasi selama libur Lebaran. Laporan hasil pemantauan disampaikan secara berkala kepada pimpinan yang senantiasa siaga untuk memastikan kondisi tetap terkendali. Kepala UPT diharapkan standby dan siap mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko mengatakan dengan berbagai alasan saat ini terdapat 12 taman nasional, tiga taman wisata alam, dan satu suaka margasatwa yang masih ditutup sementara, sampai dengan periode libur Lebaran khususnya wisata pendakian. Kawasan yang tutup tersebut adalah TN Gunung Ciremai dimana seluruh jalur pendakian (Palutungan, Linggarjati, Linggasana, Apuy, dan Sadarehe) ditutup sejak 28 Februari 2025 hingga 2 April 2025 namun wisata non pendakian tetap dibuka. Demikian juga di TN Baluran seluruh kunjungan wisata ditutup sejak 29 hingga 31 Maret 2025.
Pendakian di TN Tambora ditutup sampai 13 April 2025 yang disesuaikan dengan kondisi cuaca yang terjadi sedangkan wisata non pendakian Air Terjuan Oi Marai & Sanctuary Rusa tetap buka. Selanjutnya, di TN Rawa Aopa Watumohai pendakian puncak Ahuawali ditutup sejak 3 hingga 31 Maret 2025. Pendakian di TN Gunung Rinjani ditutup sejak 1 Januari 2025 hingga 2 April 2025 dan akan dibuka kembali pada 3 April 2025 sedangkan wisata non pendakian di 16 destinasi tetap dibuka.
Di BBKSDA Jawa Timur pendakian Dataran Tinggi Yang/Argopura ditutup sejak Februari 2025 hingga 7 April 2025 dan TWA Gunung Baung ditutup 28 Maret hingga 3 April 2025. Sementara itu, TWA Gunung Marapi dan TWA Mega Mendung di BKSDA Sumatera Barat masih ditutup karena rawan bencana dan erupsi.
Jalur pendakian Selo di TN Merbabu tutup sampai 31 Maret 2025 dan jalur Suwanting tutup 30 Maret hingga 1 April 2025. Di TN Gunung Gede Pangrango semua jalur pendakian (Cibodas, Gunung Puteri, dan Selabintana) sejak 25 Desember 2024 hingga 31 Maret 2025 masih akan ditutup dengan pertimbangan keamanan.
Di TN Bromo Tengger Semeru, pendakian Semeru ditutup hingga pengumuman lebih lanjut dan pintu lainnya ditutup pada libur Nyepi hingga Idul Fitri yaitu dari 28 Maret 2025 hingga 1 April 2025.
Pendakian untuk semua jalur di TN Gunung Merapi sejak Mei 2018 ditutup karena status siaga (level III) dan wisata alam non pendakian ditutup hanya pada hari pertama lebaran yaitu 31 Maret 2025. Di TN Gunung Halimun Salak pendakian Puncak Salak 1 dan Puncak Salak 2 untuk semua jalur (Cimelati, Cidahu, Pasir Reungit dan Ajisaka) ditutup sejak 7 Desember 2024 sampai dengan waktu yang belum ditentukan dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan pengunjung melihat cuaca buruk atau ekstrem dan hujan sering terjadi, namun wisata alam non pendakian tetap buka.
TN Bali Barat ditutup sejak 29 hingga 30 Maret 2025 dalam rangka hari raya Nyepi dan TN Bukit Tiga Puluh pada lokasi Camp Granit ditutup pada libur lebaran mulai 29 Maret 2025 hingga 1 April 2025. Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal KSDAE mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian kawasan konservasi selama masa libur Lebaran. Dengan kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan, diharapkan keseimbangan ekosistem tetap terjaga, serta wisata alam dapat dinikmati dengan aman dan nyaman oleh seluruh pengunjung.