REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan program senilai 3 miliar dolar AS yang mendukung proyek pertanian cerdas dan ramah iklim. Langkah ini diambil setelah peninjauan internal pemerintah menyimpulkan bahwa program tersebut tidak sesuai dengan prioritas administrasi Trump saat ini.
Pembatalan ini merupakan bagian dari upaya luas Trump untuk menghapus berbagai inisiatif iklim yang sebelumnya digagas oleh mantan Presiden AS Joe Biden. Sebelumnya, Trump juga berupaya menghentikan program pendanaan senilai 20 miliar dolar AS yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Menurut keterangan di situs resmi Departemen Pertanian AS, program Kemitraan Komoditas Cerdas-Iklim sebelumnya mengalokasikan dana sebesar 3 miliar dolar AS untuk 135 proyek di seluruh negara bagian AS. Proyek-proyek ini berfokus pada peningkatan kesehatan tanah, penyerapan karbon, pengurangan emisi metana, dan praktik iklim berkelanjutan lainnya.
Menteri Pertanian AS Brooke Rollins menyatakan bahwa inisiatif Kemitraan untuk Komoditas Cerdas Iklim dianggap lebih menguntungkan organisasi non-pemerintah (LSM) yang fokus pada isu lingkungan daripada petani AS. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers Kementerian Pertanian AS pada Senin (14/4/2025).
Rollins juga menuding pemerintahan Biden sebelumnya kurang memperhatikan kebutuhan petani. Ia menambahkan bahwa selama masa jabatannya, ia menerima banyak keluhan mengenai kemitraan di Departemen Pertanian AS yang dinilai sarat birokrasi, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan memberatkan dengan pelaporan yang rumit.
"Kami sedang memperbaiki kesalahan-kesalahan ini dan mengarahkan kembali upaya kami untuk mempersiapkan petani kami menuju era kemakmuran yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Rollins.
Program yang dibatalkan ini sebelumnya mendanai berbagai proyek yang melibatkan organisasi seperti National Fish & Wildlife dan perusahaan seperti Archer-Daniels-Midland. Selain itu, program ini juga mendukung proyek kelompok dagang untuk komoditas seperti kedelai dan beras.
Dalam pernyataannya, Departemen Pertanian AS mengindikasikan bahwa beberapa proyek berpotensi diizinkan untuk dilanjutkan. Penerima hibah juga memiliki opsi untuk mengajukan kembali proposal mereka ke versi program yang telah direformasi, dengan syarat minimal 65 persen dana dialokasikan langsung kepada petani dan pembayaran kepada petani telah didistribusikan sebelum 31 Desember 2024.