Rabu 23 Apr 2025 15:00 WIB

Pemerintah Gandeng Bank Dunia Atasi Masalah Sampah

Sejumlah daerah di Indonesia sedang mengalami darurat sampah.

Seorang anak melintas di dekat tumpukan sampah yang berada di kolong jalan tol Papanggo, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang anak melintas di dekat tumpukan sampah yang berada di kolong jalan tol Papanggo, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menjalin kerja sama dengan International Financial Corporation (IFC) yang merupakan anggota World Bank Group dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan upaya ini dilakukan seiring dengan beberapa wilayah di Indonesia mengalami kedaruratan terkait dengan penanganan sampah.

Baca Juga

“Bekerja sama dengan pihak World Bank yang ada di Indonesia. Khususnya dengan IFC (International Financial Corporation), dan kita berharap untuk mencari solusi bersama untuk penanganan sampah,” ujar AHY di Kantor IFC, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

AHY menjelaskan tugas dari Kemenko Infrastruktur dalam penanganan sampah di Indonesia yaitu menyediakan infrastruktur pengolahan sampah hingga dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam bentuk pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Namun demikian, untuk dapat mengimplementasikan rencana itu masih diperlukan beberapa tahap yang harus diselesaikan, diantaranya melakukan penguatan regulasi di Indonesia.

Adapun, memanfaatkan sampah menjadi energi listrik merupakan salah satu solusi yang telah dilakukan beberapa negara di dunia.

“Termasuk juga kita harus memilih teknologi yang tepat sasarannya. Tidak semua harus menggunakan teknologi tingkat tinggi karena sesuai dengan skalanya,” ujar AHY.

AHY mencontohkan, Provinsi DKI Jakarta dapat memproduksi sampah sebesar 8.000 ton. Selain itu, ada juga kota yang hanya menghasilkan sampah sebesar 1.500 sampai 2.000 ton atau bahkan lebih sedikit dari itu.

Dengan demikian, diperlukan adanya saran dan masukan dari beberapa pemerintah daerah (pemda) untuk dapat menyesuaikan kebijakan dan teknologi yang dapat digunakan di wilayah tersebut.

“Inilah yang kita harapkan dengan bermitra, dengan World Bank dan juga IFC ini mudah-mudahan akan semakin efektif penanganan sampah ke depan,” ujar AHY.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement