Jumat 25 Apr 2025 16:00 WIB

Menkeu Jajaki Peluang Pendanaan EIB untuk Transportasi Rendah Emisi

EIB menaruh perhatian pada pembangunan EBT.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.
Foto: Tangkapan layar Instagram
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjajaki peluang pendanaan oleh European Investment Bank (EIB) untuk pembangunan transportasi publik yang terintegrasi dan rendah emisi di Indonesia.

Saat bertemu dengan Presiden EIB Nadia Calviño, Sri Mulyani menyampaikan bagaimana transportasi publik yang terkoneksi dan ramah lingkungan dapat menjadi solusi di Indonesia, terutama di kota-kota besar.

“Transportasi publik yang terkoneksi dan ramah lingkungan dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari tingginya volume penggunaan kendaraan pribadi, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya,” kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Sementara itu, EIB menaruh perhatian terhadap pembangunan energi terbarukan, selaras dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon serta mencapai target net zero emission pada 2060.

“Oleh karenanya, kami menjajaki potensi kerja sama yang lebih fleksibel dan komprehensif khususnya di bidang teknologi yang mendukung proses transisi energi tersebut,” tutur Sri Mulyani.

Sebelumnya, Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kementerian Perdagangan Prancis memperdalam kemitraan strategis di sektor transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian, serta penguatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Pembahasan itu dilakukan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Perdagangan Prancis Laurent Saint-Martin di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Dudy menyampaikan sejumlah kemitraan dan kerja sama yang dibahas, antara lain terkait sektor transportasi darat, laut, udara, perkeretaapian, serta penguatan dan pengembangan sumber daya manusia transportasi yang difokuskan pada pendidikan kompetensi, kejuruan, pelatihan, juga pendidikan vokasi di politeknik dan akademi transportasi binaan Kemenhub.

"Diskusi kali ini untuk memastikan kerja sama yang terjalin akan menghasilkan dampak nyata bagi kedua negara,” ujar Menhub.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement