Rabu 07 May 2025 14:54 WIB

Cina Teliti Gletser Laut dari Udara, Lacak Dampak Perubahan Iklim

Survei udara dilakukan dengan pendekatan multidimensi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Pendaki memasuki mulut Gua Gletser Morteratsch, di Pontresina, Swiss, Ahad (18/2/2024).
Foto: KEYSTONE
Pendaki memasuki mulut Gua Gletser Morteratsch, di Pontresina, Swiss, Ahad (18/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Cina mulai melakukan survei udara terhadap gletser laut di Daerah Otonom Xizang untuk memetakan pencairan es dan mengukur dampaknya terhadap lingkungan. Survei ini dilakukan oleh Pusat Geofisika Udara dan Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam Cina (AGRS) dengan menggunakan pesawat dan helikopter sebagai bagian dari survei geologi nasional.

Titik pertama pengamatan adalah Gletser Renlongba di Kota Qamdo, yang berada di ketinggian lebih dari 4.700 meter di atas permukaan laut.

“Gletser laut, atau gletser hangat, memiliki suhu es yang lebih tinggi dan mencair lebih cepat. Pergerakannya juga lebih aktif,” kata Wang Shanshan, teknisi senior AGRS, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (7/5/2025).

Survei udara dilakukan dengan pendekatan multidimensi, yaitu menggabungkan pengamatan satelit, udara, dan darat untuk memetakan sebaran, ketebalan, dan volume cadangan es. Peneliti utama AGRS Xiong Shengqing mengatakan, data ini penting untuk memprediksi dampak pencairan es terhadap sumber daya air dan ekosistem.

“Dengan data akurat dari lapangan, kita bisa menghitung perubahan gletser secara ilmiah dan menyusun strategi menghadapi perubahan iklim,” ujar Xiong.

Gletser laut, yang menjadi sumber utama air tawar padat, juga berperan penting dalam siklus hidrologi dan stabilitas iklim global. Namun letaknya yang terpencil dan ekstrem membuat studi lapangan sangat menantang.

Xiong memperingatkan bahwa pencairan gletser dapat memicu perubahan besar pada keanekaragaman hayati, iklim lokal, dan permukaan laut.

Oleh karena itu, pengamatan sistematis sangat penting sebagai dasar pengambilan kebijakan adaptasi dan mitigasi iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement