Rabu 14 May 2025 13:31 WIB

Kemnaker Tegaskan Transformasi Tenaga Kerja Hijau Jadi Agenda Strategis Nasional

IGJS menjadi forum untuk merumuskan stategi pengembangan tenaga kerja hijau.

Rep: Mgrol156/ Red: Satria K Yudha
Para narasumber berfoto bersama di sela kegiatan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025.
Foto: IGJS 2025
Para narasumber berfoto bersama di sela kegiatan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan pentingnya transformasi tenaga kerja menuju sektor hijau sebagai bagian dari strategi nasional dalam menghadapi tantangan krisis iklim dan disrupsi ekonomi. Penegasan ini disampaikan dalam kegiatan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025 yang digelar di BBPVP Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Latihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker RI Memey Meirita Handayani, menyampaikan bahwa pengembangan green jobs dan green skills kini menjadi prioritas pemerintah dalam menciptakan ekosistem kerja yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

“Pemerintah dan industri terus didorong berinovasi menuju ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan green jobs dan green skills—upaya yang bertujuan melindungi bumi, menjamin masa depan energi, dan menciptakan lapangan kerja yang adil,” ujar Memey dalam siaran pers IGJS 2025, Rabu (14/5/2025).

Ia mencatat bahwa per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka nasional menurun menjadi 4,76 persen dan pengangguran usia muda juga menurun menjadi 16,16 persen. Namun, ia menekankan bahwa tantangan ketenagakerjaan tetap signifikan, khususnya bagi lulusan pendidikan tinggi dan vokasi, yang perlu dibekali keterampilan hijau agar mampu bersaing di tengah transformasi industri.

IGJS 2025 hadir sebagai forum kolaboratif antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Inovasi Muda, serta melibatkan lebih dari 1.000 peserta lintas generasi, termasuk mahasiswa, pencari kerja, dan profesional.

Mengusung tema “Shaping Sustainable Careers for Green Economy,” forum ini menjadi sarana untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi mempercepat pertumbuhan tenaga kerja hijau di Indonesia.

Forum ini menghadirkan puluhan pembicara dari berbagai sektor, termasuk mitra industri seperti PT Pegadaian dan PT Pertamina International Shipping. Selain konferensi, IGJS 2025 juga menghadirkan Green Jobs Fair & Exhibition yang menawarkan peluang kerja dari 16 perusahaan di sektor energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan manufaktur hijau.

Untuk mendorong peningkatan keterampilan praktis, digelar pula Trial Class Green Jobs mencakup lima bidang pelatihan: instalasi baterai pack, servis motor listrik, mesin pencacah plastik, foto produk, dan proses recovery refrigerant.

Salah satu capaian utama dari IGJS 2025 adalah peluncuran Green Jobs Report 2025, yang merangkum tren dan tantangan ketenagakerjaan hijau di Indonesia. Di samping itu, program Inovasi Muda Scholarship turut diluncurkan sebagai investasi jangka panjang dalam mencetak talenta hijau yang kompeten dan adaptif terhadap perubahan global.

“Indonesia berada di persimpangan sejarah. Kita tidak hanya bicara tentang krisis iklim, tetapi juga tentang kesiapan tenaga kerja dalam menjawab tantangan tersebut. IGJS 2025 adalah upaya konkret untuk membangun ekosistem green jobs yang kolaboratif dan berdampak,” ujar Restu Andini, Executive Director Inovasi Muda.

IGJS 2025 merupakan bagian dari rangkaian Road to Indonesia Corporate Sustainability Outlook (ICSO) 2025 dan diharapkan menjadi titik awal transformasi dunia kerja Indonesia menuju ekonomi hijau yang inklusif dan berdaya saing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement