REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menargetkan 1 juta tenaga kerja dapat terserap di sektor kehutanan dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Target ini sejalan dengan pengembangan pekerjaan hijau (green jobs) dan pemanfaatan agroforestri.
“Kita bisa targetkan 1 juta (penyerapan tenaga kerja di sektor kehutanan) dalam rentang 3 atau 4 tahun (ke depan),” kata Menaker Yassierli saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025).
Untuk mencapai target tersebut, menurutnya dibutuhkan upaya kolektif dari para pemangku kepentingan, terutama dalam meningkatkan mutu dan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Salah satu langkah yang ditempuh adalah pelatihan SDM sektor pekerjaan hijau bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut), mencakup agroforestri, pemanfaatan hutan sosial, serta penggunaan teknologi modern perhutanan dan pertanian.
Yassierli menilai agroforestri memiliki potensi besar dalam penyerapan tenaga kerja sekaligus memanfaatkan hutan sebagai cadangan pangan, energi, dan air untuk kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini, program pelatihan Kemnaker-Kemenhut di sektor agroforestri telah memasuki gelombang ketiga dengan jumlah peserta 388 orang. Mereka terdiri atas lulusan SMK Kehutanan Negeri, pemuda desa, dan warga dari Serang, Medan, Padang, Majalengka, serta Kabupaten Bandung Barat.
“Program ini akan kita perkuat, kita kembangkan ekosistem dan bisnisnya. Apalagi nanti ada pengolahan dan hilirisasi, yang pastinya dampaknya dahsyat. Sekarang tinggal etos kerja, agar kita lebih produktif dalam mengelola agroforestri dan hutan sosial secara baik dan efisien,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar para peserta pelatihan memanfaatkan peluang ini untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kemampuan agar tetap relevan dengan kebutuhan masa depan. “Sementara, kita akan terus kembangkan ekosistem, nantinya ada offtaker yang menerima dan membeli hasil tani dari agroforestri dan hutan sosial untuk diolah kembali,” kata Yassierli.