Kamis 22 May 2025 08:27 WIB

Konservasi Habitat Burung Migran Dinilai Lindungi Ekosistem

Adanya generasi muda di konservasi jadi sinyal positif bagi masa depan lingkungan.

Penanaman mangrove di World Migratory Bird Day (WMBD) 2025 di Banda Aceh, belum lama ini.
Foto: IKHW
Penanaman mangrove di World Migratory Bird Day (WMBD) 2025 di Banda Aceh, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW) mengapresiasi perhelatan  World Migratory Bird Day (WMBD) 2025 yang diadakan Aceh Birding Club (ABC) di Banda Aceh, belum lama ini.

Kegiatan ini dianggap sebagai langkah penting dalam membangun kesadaran publik terhadap pelestarian burung migran dan habitatnya, terutama kawasan mangrove yang kian terancam.

Baca Juga

Abdul Qudus, perwakilan IKHW, menilai keterlibatan generasi muda dalam kegiatan konservasi sebagai sinyal positif bagi masa depan lingkungan. “Ini adalah hal yang sangat baik dalam upaya membangun kesadaran banyak pihak terhadap pelestarian habitat burung, dan membangun kembali kesadaran akan pentingnya penyelamatan ekosistem,” ujar Qudus.

Peringatan WMBD 2025 ini dirangkaikan dengan kegiatan penanaman mangrove di pesisir Kota Banda Aceh, serta sebuah seminar bertema “Make Birds Your Friend and Live Alongside with Birds” yang berlangsung di Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala (USK), Rabu (21/5). 

Acara ini merupakan kolaborasi antara Aceh Birding Club dan Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB) FMIPA USK. Ketua penyelenggara, Khairunisa K, menjelaskan bahwa tema tersebut diangkat untuk mengajak masyarakat memandang burung migran sebagai bagian integral dari ekosistem.

“Konservasi burung migran tidak hanya menjaga populasinya, tapi juga melindungi habitat tempat mereka beristirahat dan mencari makan selama migrasi panjangnya,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement