REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW) mengapresiasi perhelatan World Migratory Bird Day (WMBD) 2025 yang diadakan Aceh Birding Club (ABC) di Banda Aceh, belum lama ini.
Kegiatan ini dianggap sebagai langkah penting dalam membangun kesadaran publik terhadap pelestarian burung migran dan habitatnya, terutama kawasan mangrove yang kian terancam.
Abdul Qudus, perwakilan IKHW, menilai keterlibatan generasi muda dalam kegiatan konservasi sebagai sinyal positif bagi masa depan lingkungan. “Ini adalah hal yang sangat baik dalam upaya membangun kesadaran banyak pihak terhadap pelestarian habitat burung, dan membangun kembali kesadaran akan pentingnya penyelamatan ekosistem,” ujar Qudus.
Peringatan WMBD 2025 ini dirangkaikan dengan kegiatan penanaman mangrove di pesisir Kota Banda Aceh, serta sebuah seminar bertema “Make Birds Your Friend and Live Alongside with Birds” yang berlangsung di Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala (USK), Rabu (21/5).
Acara ini merupakan kolaborasi antara Aceh Birding Club dan Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB) FMIPA USK. Ketua penyelenggara, Khairunisa K, menjelaskan bahwa tema tersebut diangkat untuk mengajak masyarakat memandang burung migran sebagai bagian integral dari ekosistem.
“Konservasi burung migran tidak hanya menjaga populasinya, tapi juga melindungi habitat tempat mereka beristirahat dan mencari makan selama migrasi panjangnya,” ujar dia.