Jumat 27 Jun 2025 09:37 WIB

Lewat UMK Academy, Pertamina Dukung Namira Ecoprint Jelajahi Pasar Internasional

Produk UMK bisa tembus pasar internasional

Pertamina
Foto: Pertamina
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — PT Pertamina (Persero) mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint bisa semakin menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025. Namira Ecoprint, usaha fesyen asal Surabaya merupakan salah satu peserta program pendampingan usaha mikro dan kecil yang digagas Pertamina sejak 2020.

Akselerator Pertamina UMK Academy 2025 Aliff Indira Thahir mengatakan Namira Ecoprint dan peserta lain akan mengikuti berbagai pelatihan intensif. Para peserta juga mendapatkan pendampingan usaha, coaching one on one, hingga ikut serta dalam berbagai pameran nasional dan internasional untuk memperluas pasar.

Menurut Aliff, Namira akan bergabung dalam kelas Go Global. “Dengan begitu, Namira Ecoprint bisa naik kelas, lebih adaptif terhadap berbagai perkembangan, dan berdaya saing di pasar nasional maupun internasional,” kata Alif saat mengunjungi rumah produksi Namira di Surabaya, Jawa Timur, pada 26 Juni 2025.

Program UMK Academy 2025, kata Aliff, diadakan oleh Pertamina untuk mendorong pelaku usaha mikro dan kecil untuk semakin maju, bahkan hingga tingkat internasional. Harapannya, UMK bisa memberi dampak lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Juga, mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah maupun tingkat nasional.

Mengambil tema "Beri Energi Baru Menuju UMK Maju", kick off Pertamina UMK Academy 2025 Skala Regional digelar pada 14-21 Mei 2025 di delapan kota di Indonesia. Vice President Corporate Social Responsibility and Small Medium Enterprise Partnership Program Pertamina Rudi Arifianto mengatakan tahun ini ada 1.490 pelaku usaha yang lolos seleksi UMK Academy.

Mereka akan mengikuti pelatihan dan pendampingan di tingkat regional. Peserta terbaik di setiap wilayah akan melaju ke tingkat nasional dan mendapatkan pembinaan lewat kurikulum seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Setiap kurikulum disisipi konsep Go Green untuk membentuk pelaku usaha yang peduli lingkungan.

“Tahun ini kami menyiapkan sistem pembelajaran digital, yaitu Platform UMK Academy, untuk meningkatkan keterampilan bisnis melalui modul interaktif, video edukatif, asesmen, dan gamifikasi,” kata Rudi.

UMK Academy 2025 juga menghadirkan format baru. Pelatihan akan difokuskan pada sektor tertentu seperti agribisnis, craft, fesyen, wastra, food and beverage, serta jewelry. Para peserta akan dihubungkan dengan rantai pasok lokal, nasional, dan internasional.

"Program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya poin ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif," ungkap Rudi.

Pemilik Namira Ecoprint, Yayuk Eko Agustin Wahyuni, bersyukur usaha yang dirintisnya sejak 2019 itu bisa menjadi peserta kelas Go Global. Ia optimistis bisa melaju ke tingkat nasional. “Saya berharap bisa menjadi pemenang agar mendapatkan hibah alat teknologi supaya Namira Ecoprint semakin tumbuh dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar,” katanya.

Setiap bulan Namira Ecoprint memproduksi sekitar 500 produk handmade, mulai dari kain, kerudung, hingga jaket kulit domba. Produk Namira pun telah terbang ke berbagai negara seperti Thailand, Oman, Arab Saudi, Eropa, Rusia hingga Kanada. “Produk kami ramah lingkungan, tak mengandung bahan kimia, eksklusif, dan diproduksi terbatas,” kata Yayuk.

Yayuk kini mempekerjakan sepuluh orang, termasuk penyandang disabilitas. Ia berharap UMK Academy 2025 bisa membantu Namira Ecoprint lebih berkembang dan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement