Sabtu 05 Jul 2025 15:31 WIB

Cuaca Buruk, Sampah dari Jakarta Terbawa ke Pulau Lancang dan Menumpuk

Sudin LH kerahkan tujuh petugas bersihkan 1,9 ton sampah dari laut sekitar.

Sudin LH Kepulauan Seribu menyebutkan cuaca buruk yang terjadi di wilayahnya menyebabkan sampah kiriman dari daratan Jakarta menumpuk di Pelabuhan Timur Pulau Lancang.  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sudin LH Kepulauan Seribu menyebutkan cuaca buruk yang terjadi di wilayahnya menyebabkan sampah kiriman dari daratan Jakarta menumpuk di Pelabuhan Timur Pulau Lancang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu menyebutkan cuaca buruk yang terjadi di wilayahnya menyebabkan sampah kiriman dari daratan Jakarta menumpuk di Pelabuhan Timur Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

“Akibat cuaca buruk beberapa hari lalu, sampah-sampah itu terbawa arus laut dan akhirnya menumpuk di area tersebut,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Sudin LH Kepulauan Seribu, Lukman Dermanto, di Jakarta, Sabtu (5/7/2025).

Baca Juga

Pihaknya mengerahkan tujuh personel beserta peralatan pendukung untuk membersihkan dan membawa sampah tersebut ke tempat pembuangan sementara (TPS). Jenis sampah yang dibersihkan sangat beragam, mulai dari plastik, styrofoam, hingga bambu dan kayu.

“Kami berhasil membersihkan 1.562 kilogram sampah sisa residu dan 425 kilogram sampah organik,” ujarnya.

Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap hari. “Saya mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya. Mari kita jaga kebersihan laut agar ekosistem dan biota laut kita tetap lestari,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Pulau Pari, Muhammad Adriansyah, mengatakan bahwa sampah kiriman seperti ini memang sering terjadi saat cuaca buruk. “Kami mengapresiasi petugas yang cepat membersihkan sampah. Saat ini sudah bersih,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement