Ahad 13 Jul 2025 15:11 WIB

HSBC Ikuti Jejak Bank AS, Mundur dari Koalisi Iklim Net-Zero

Keputusan mundur dari NZBA picu kekhawatiran soal komitmen iklim global.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
HSBC menjadi bank terbaru yang meninggalkan Koalisi Perbankan untuk Iklim, Net-Zero Banking Alliance (NZBA). (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
HSBC menjadi bank terbaru yang meninggalkan Koalisi Perbankan untuk Iklim, Net-Zero Banking Alliance (NZBA). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- HSBC menjadi bank terbaru yang meninggalkan Koalisi Perbankan untuk Iklim, Net-Zero Banking Alliance (NZBA). Bank asal Inggris itu mengikuti jejak bank-bank Amerika Serikat (AS) yang lebih dulu keluar dari NZBA.

HSBC menyatakan, meskipun mengakui peran yang dimainkan NZBA dalam membangun kerangka kerja untuk membantu perbankan menetapkan target-target iklimnya, kini mereka memutuskan mundur dari koalisi tersebut guna mempersiapkan rencana transisi nol emisi terbaru.

Baca Juga

“Kami tetap fokus dalam mendukung nasabah kami untuk membiayai tujuan transisi keuangan mereka dan membuat kemajuan pada ambisi nol emisi 2050 kami,” kata juru bicara HSBC dalam pernyataannya, Ahad (13/7/2025).

Institusi keuangan lainnya, termasuk JPMorgan, Citi, Morgan Stanley, Macquarie, dan Bank of Montreal, sudah keluar dari NZBA lebih dulu tahun ini. NZBA dibentuk pada 2021 untuk membantu menyelaraskan industri perbankan dengan tujuan membatasi pemanasan global.

Langkah-langkahnya antara lain memobilisasi lebih banyak dana untuk aktivitas ramah lingkungan serta membantu anggotanya menetapkan target pemangkasan emisi dalam aktivitas bisnis mereka.

Pada Februari lalu, HSBC sudah membatalkan target pemangkasan emisi 2030 dengan alasan lambatnya kemajuan ekonomi riil dalam pencapaian target nol emisi.

“Kami sangat mengecam keputusan HSBC meninggalkan NZBA, yang menjadi sinyal lain melemahnya komitmen perbankan dalam mengatasi krisis iklim,” kata Co-Director of Corporate Engagement ShareAction, Jeanne Martin, dilansir laman Reuters.

ShareAction merupakan lembaga nirlaba yang mempromosikan investasi bertanggung jawab. Pada Februari lalu, Chief Sustainability Officer HSBC, Julian Wentzel, mengatakan banknya akan “mengambil pendekatan terukur” dalam menyalurkan pinjaman ke industri bahan bakar fosil.

Pernyataan itu memicu kekhawatiran para aktivis lingkungan bahwa HSBC akan mengingkari janji-janji iklimnya.

Pemerintah Inggris sudah terikat secara hukum untuk mencapai nol emisi pada 2050. Di situs resminya, HSBC menyatakan target pengurangan emisi yang terkait dengan portofolio pinjamannya akan terus disesuaikan berdasarkan bukti ilmiah terbaru dan jalur industri yang kredibel.

Di Amerika Serikat, bank-bank mendapatkan tekanan dari sejumlah politisi Partai Republik dan dipanggil untuk bersaksi karena dituduh berkonspirasi memberatkan produsen bahan bakar fosil melalui keanggotaan mereka dalam kelompok seperti NZBA.

Pemerintahan Trump dikenal kritis terhadap upaya global mengatasi perubahan iklim. Pemerintahannya menarik AS dari Perjanjian Paris, mengurangi bantuan pembangunan, mendorong peningkatan produksi bahan bakar fosil, dan melonggarkan regulasi lingkungan.

Karena kekhawatiran terhadap regulasi baru, pada April lalu NZBA mengubah aturannya. Dalam pemungutan suara tersebut, NZBA mendapat dukungan kuat untuk terus membantu menciptakan kondisi yang diperlukan bagi klien bank dalam berinvestasi pada transisi menuju net-zero.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement