Sabtu 06 Sep 2025 19:15 WIB

India Siap Saingi Industri Energi Surya China

Permintaan energi bersih dalam negeri jadi penopang industri surya India.

Rep: Lintar Satria / Red: Friska Yolandha
Para pekerja memasang sakelar dan konektor setelah keluar dari rangka otomatis di pabrik panel surya ReNew di pinggiran Jaipur, India, Kamis, 21 Agustus 2025.
Foto: AP Photo/Manish Swarup
Para pekerja memasang sakelar dan konektor setelah keluar dari rangka otomatis di pabrik panel surya ReNew di pinggiran Jaipur, India, Kamis, 21 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Di pinggir Kota Jaipur, India yang terkenal dengan bazzar dan destinasi wisata, terdapat kawasan industri yang akan membawa India bersaing dengan Cina dalam industri energi surya. Negara populasi terbesar di dunia itu bersaing dengan raksasa Asia lainnya dalam memperebutkan pasar energi terbarukan.

Selain mencapai target iklimnya, India memiliki tujuan lain untuk menjual panel surya ke masyarakatnya sendiri, yaitu: memenuhi pertumbuhan permintaan listrik domestik.

Baca Juga

Di kawasan yang disubsidi dan keringanan pajak oleh pemerintah, pabrik besar milik produsen panel surya ReNew memproduksi modul surya yang cukup untuk menghasilkan daya 4 gigawatt setiap tahun. Setara dengan energi yang dibutuhkan untuk sekitar 2,5 juta rumah di India.  

Pabrik yang mempekerjakan hampir 1.000 orang itu menjadi simbol momentum energi surya India. Kapasitas India untuk memproduksi komponen-komponen utama energi surya meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.

"Saat saya mendapat kesempatan, saya sangat senang saya bisa berkontribusi langsung pada transisi energi," kata salah satu teknisi ReNew Monisha, Selasa (3/9/2025).

Ia mengatakan pekerjaan itu juga membuatnya lebih independen dan dapat membantu keuangan keluarganya. India masih menghadapi tantangan berat agar bisa bersaing dengan Cina yang memproduksi 80 persen komponen energi surya di seluruh dunia.

Sampai saat ini Cina juga salah satu pemasok utama bahan baku industri surya India. Tantangan lain yang harus dihadapi India adalah tarif 50 persen yang dijatuhkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai berlaku bulan lalu.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement