REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengumumkan kematian anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang menjadi sensasi di media sosial bernama Kalistha Lestari atau Tari di Taman Nasional (TN) Tesso Nilo. Tari ditemukan tak bernyawa di area camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan, Riau pada hari ini pukul 10.00 WIB.
Dalam pernyataan resmi dikutip di Jakarta, Rabu, Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo Heru Sutmantoro menyampaikan sebelumnya, kata dia, keadaan gajah betina berumur 2 tahun 10 hari itu tampak menunjukkan kondisi sehat pada Selasa (9/9), bermain seperti biasa dengan nafsu makan normal tanpa ada tanda kelemasan. Kondisinya pada sore hari itu juga terlihat stabil tanpa gejala sakit.
"Pada Rabu, 10 September 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan segera dinyatakan mati. Mahout kemudian menghubungi dokter hewan Teguh untuk melakukan pemeriksaan fisik," katanya.
Hasil pemeriksaan awal memperlihatkan tidak adanya luka atau trauma pada tubuh anak gajah tersebut. Namun, perutnya terlihat sedikit menggembung.
View this post on Instagram
Untuk memastikan penyebab pasti kematian anak gajah tersebut, dokter sudah melakukan bedah bangkai atau nekropsi dan mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium.
"Sampel tersebut akan dikirim ke Bogor untuk analisis lebih lanjut," jelasnya.
Balai Taman Nasional Tesso Nilo menyatakan komitmen untuk menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sebagai dasar ilmiah untuk mengetahui penyebab kematian Tari. Dia memastikan hasil resmi akan disampaikan setelah proses pemeriksaan laboratorium itu selesai.
Gajah Tari sendiri merupakan salah satu gajah yang menjadi sensasi di media sosial, dengan video dan foto yang memperlihatkan aktivitasnya bersama mahout di TN Tesso Nilo menarik perhatian para warganet, termasuk 350 ribu pengikut media sosial resmi TN Tesso Nilo.