Kamis 04 Sep 2025 15:10 WIB

Kemenhut Targetkan Pemantauan 40 Ribu Spesies dalam Daftar Merah Nasional

Program konservasi ini sejalan dengan RPJMN untuk menjaga keberlanjutan satwa.

Para aktivis lingkungan membentangkan spanduk raksasa dalam aksi memperingati Hari Orangutan Sedunia di Kawasan JPO Pinisi, Sudirman, Jakarta, Ahad (24/8/2025). Aksi tersebut untuk memperingati Hari Orangutan Sedunia 2025 dalam mendukung perlindungan dan pelestarian populasi satwa satwa langka itu beserta habitatnya. Dua maskot orangutan Tapanuli dan Kalimantan turut hadir dan bergabung dalam kegiatan ini. Para aktivis juga membentangkan spanduk bergambar orangutan raksasa sebagai simbol seruan penyelamatan satwa langka tersebut.
Foto: Republika/Prayogi
Para aktivis lingkungan membentangkan spanduk raksasa dalam aksi memperingati Hari Orangutan Sedunia di Kawasan JPO Pinisi, Sudirman, Jakarta, Ahad (24/8/2025). Aksi tersebut untuk memperingati Hari Orangutan Sedunia 2025 dalam mendukung perlindungan dan pelestarian populasi satwa satwa langka itu beserta habitatnya. Dua maskot orangutan Tapanuli dan Kalimantan turut hadir dan bergabung dalam kegiatan ini. Para aktivis juga membentangkan spanduk bergambar orangutan raksasa sebagai simbol seruan penyelamatan satwa langka tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah menyusun daftar spesies terancam punah yang berada di wilayah Indonesia sebagai bagian dari program konservasi nasional. Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Kemenhut, Nunu Anugrah, dalam diskusi daring terkait Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang diikuti dari Jakarta, Kamis (4/9/2025), menyampaikan bahwa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kemenhut dalam lima tahun ke depan akan menyusun daftar spesies terancam punah serupa dengan Daftar Merah IUCN.

“Salah satu kegiatan prioritas yang dimandatkan kepada kami adalah Indeks Daftar Merah Spesies Terancam Punah. Artinya, kita punya semangat investasi untuk menggali dan memperbarui data informasi spesies Indonesia. Kita juga ingin mempunyai Daftar Merah nasional,” kata Nunu.

Baca Juga

Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah akan mendapatkan gambaran jelas mengenai kondisi populasi dan status keterancaman satwa di Tanah Air, sekaligus memberikan konteks regional dan nasional terhadap isu tersebut.

Kemenhut bekerja sama dengan berbagai universitas dan organisasi, baik lokal maupun internasional, termasuk para pakar yang bergerak di bidang satwa dan konservasi, untuk menyusun daftar tersebut.

“Dalam konteks indeks Daftar Merah ini, saya kira kita ingin memperbaiki semangatnya. Kita ingin memperbaiki status keterancaman konservasi spesies sekaligus berupaya mengurangi laju kepunahannya,” jelas Nunu.

Dalam lima tahun ke depan, kata dia, Kemenhut akan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap sekitar 3.000 sampai 40.000 spesies bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

“Mudah-mudahan nilai indeksnya naik. Kalau nilai indeksnya naik berarti seluruh intervensi kebijakan dan program kegiatan untuk konservasi spesies dianggap lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ucap Nunu Anugrah.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement