REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Uji coba sistem guna ulang kemasan makanan dan minuman di Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI dan Universitas Paramadina berhasil menghindari sekitar 4.500 kemasan sekali pakai hanya dalam satu bulan.
Hasil ini dipaparkan Enviu bersama para mitra dalam sebuah forum di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12). Kedua lokasi percontohan mengadopsi pendekatan berbeda sesuai kebutuhan operasional masing-masing.
Survei terhadap 82 pengguna di dua lokasi uji coba menunjukkan, sebanyak 92% responden menyatakan bahwa meningkatkan kesadaran pribadi mereka terhadap isu lingkungan. Sementara itu, 85% responden menilai pengadaan kemasan guna ulang menandakan adanya perhatian institusi pada isu keberlanjutan.
Temuan awal ini memberikan gambaran konkret mengenai besarnya potensi pengurangan sampah dan perubahan perilaku ketika sistem guna ulang dioperasikan secara terstruktur.
Menurut Rofi Alhanif selaku Asisten Deputi Ekonomi Sirkular dan Dampak Lingkungan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI, uji coba memberikan gambaran awal soal potensi penerapan sistem guna ulang dalam operasional harian institusi pemerintah.
“Uji coba ini berhasil memberikan pembelajaran penting mengenai bagaimana sistem kemasan guna ulang dapat dilakukan di lingkungan kami, dan membangun kepercayaan institusi kami untuk melanjutkan penerapannya secara mandiri,"kata dia lewat keterangan tertulis.