Senin 18 Sep 2023 19:46 WIB

PLN Targetkan Lakukan Transisi EBT Geotermal dalam Lima Tahun Mendatang

PLN masih melakukan kajian terkait pengembangan pemanfaatan geotermal.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
PLN Indonesia Power menargetkan bisa melakukan transisi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) geothermal dalam lima tahun mendatang.
Foto: dok pln
PLN Indonesia Power menargetkan bisa melakukan transisi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) geothermal dalam lima tahun mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Indonesia Power fokus mengembangkan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) melalui panas bumi atau geotermal. PLN menargetkan bisa melakukan transisi energi tersebut dalam lima tahun mendatang.

“Targetnya mungkin dalam 5 tahun ke depan. Karena memang kompetensi awal kami bukan dari panas bumi, jadi perlu waktu untuk melakukan kajian,” kata Vice President NRE O&M Planning and Control PT PLN Indonesia Power, Wasis Jati Waskitho, dalam sesi talkshow di Festival LIKE yang digelar di kawasan GBK, Jakarta, Ahad (17/9/2023).

Baca Juga

Wasis mengatakan, panas bumi merupakan salah satu energi yang belum banyak dimanfaatkan. Mengacu pada data Badan Geologi (2017), sumber daya panas bumi yang dimiliki Indonesia sebesar 28,5 gigawatt. Namun hingga 2019, pemanfaatannya baru mencapai 2.133 megawatt atau 7,5 persen dari total sumber daya yang ada.

Menurut Wasis, sejauh ini PLN telah melakukan kajian-kajian dan pengembangan yang didukung berbagai pihak. “PLN tentunya menggandeng pihak-pihak lain yang berkompeten untuk mengembangkan sumber-sumber panas bumi, dan kemudian mengelola pembangkitannya. Karena nanti, mulai dari hulu ke hilir akan dikelola oleh PLN,” kata Wasis.

Wasis menjelaskan, ada sembilan lokasi pembangunan PLTP atau pembangkit listrik tenaga panas bumi. Sembilan lokasi yang di maksud adalah Tulehu di Maluku tengah, Atadei di Nusa Tenggara Timur, Songa Wayaua di Halmahera Selatan, Tangkuban Perahu di Jawa Barat, Ungaran di Jawa Tengah, Kepahiang di Bengkulu, Oka Ile Ange di NTT, Gunung Sirung di NTT, Danau Ranau di Sumatra Selatan dan Lampung Barat.

“Dan saat ini kami sudah melakukan kerja sama dan kajian. Tapi, tahap-tahapnya beda, ya, ada yang masih tahap studi, ada yang sudah pembangan,” kata dia.

Untuk diketahui, energi panas bumi atau geotermal dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.

Sekitar 40 persen cadangan energi panas bumi dunia terletak di Indonesia. Cadangan energi panas bumi yang terbesar terletak di wilayah barat Indonesia di mana ada permintaan energi yang paling tinggi, yakni Sumatra, Jawa, dan Bali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement