REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi ESG terus mengalami peningkatan yang cukup drastis. Bahkan menurut data PwC 2022, dana kelolaan produk investasi berorientasi ESG di Asia Pasifik diproyeksi akan bertumbuh mencapai 3,3 triliun dolar AS pada 2026.
Investasi ESG, atau investasi lingkungan, sosial dan tata kelola, adalah jenis investasi yang mempertimbangkan tiga hal utama, yaitu manusia, planet, dan keuntungan. Investasi jenis ini dianggap lebih kompetitif untuk masa depan yang berkelanjutan.
Dilansir dari ESG the report, Selasa (19/9/2023), berikut manfaat utama investasi ESG.
1. Manfaat lingkungan
Kita semua tahu bahwa masalah lingkungan adalah masalah yang serius, tetapi tahukah Anda bahwa ada manfaat finansial langsung dari menjadi ramah lingkungan? Mari kita lihat beberapa contohnya. Banyak perusahaan besar telah menyadari bahwa melestarikan sumber daya tidak hanya membantu menjaga bumi tetap indah, tetapi juga mengurangi biaya produksi. Apple, misalnya, memiliki komitmen untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan dan sekarang menjadi netral karbon.
Dengan mengurangi bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan, Apple menghemat lebih dari 80 juta dolar AS per tahun. Ada banyak manfaat lingkungan yang nyata dari investasi ESG termasuk melestarikan sumber daya, mengurangi emisi, mempromosikan pengelolaan air, dan lainnya.
2. Manfaat sosial
Selain peduli pada komunitas, investor yang tertarik pada manfaat sosial berinvestasi pada isu-isu yang dekat dengan visi mereka. Misalnya, sebuah perusahaan dengan visi meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat miskin akan lebih mungkin menarik investor yang memiliki komitmen yang sama. Masalah sosial juga dapat menjadi pengaruh penting pada jenis strategi investasi berdampak yang Anda lakukan
3. Manfaat tata kelola
Investor menginginkan tata kelola yang baik karena mereka peduli dengan masa depan dunia dan mereka percaya bahwa perusahaan yang memiliki struktur perusahaan yang baik, memiliki peluang untuk berkelanjutan dalam jangka panjang.
Investor juga tidak selalu mencari keuntungan kuartalan, terkadang lebih penting bagi mereka bahwa perusahaan stabil dari waktu ke waktu atau tidak akan pernah bangkrut. Jadi mereka sangat mungkin menginvestasikan lebih banyak uang di perusahaan dengan tata kelola yang baik karena perusahaan tersebut lebih kecil kemungkinannya untuk gagal.