Senin 08 Apr 2024 15:30 WIB

Pakar Jelaskan Alasan Pantai Timur Australia Diguyur Hujan Deras Ekstrem

Sejumlah wilayah di Sydney diguyur hujan dengan intensitas lebih deras.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Hujan deras mengguyur bagian Timur Australia belum lama ini.
Foto: www.freepik.com
Hujan deras mengguyur bagian Timur Australia belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras mengguyur bagian Timur Australia baru-baru ini, di mana otoritas setempat telah memperingatkan masyarakat untuk waspada banjir. Biro Meteorologi memperkirakan 75 persen kemungkinan Sydney akan menerima setidaknya 50 milimeter hujan, dan 25 persen kemungkinan setidaknya 100 milimeter hujan pada hari Jumat.

Beberapa bagian dari Sydney diguyur hujan dengan curah lebih dari 100 mm dalam semalam dan bendungan utama yang memasok air minum di kota ini diperkirakan akan jebol dalam beberapa hari ke depan. Setidaknya satu orang telah meninggal dalam banjir di Queensland setelah hujan lebat.

Baca Juga

Pakar ilmu atmosfer di Monash University, Kimberley Raid, menjelaskan bahwa fenomena hujan deras di pantai timur Australia terkait dengan Nor'easter. Ini merupakan angin yang datang dari timur laut dan menyebabkan awan badai yang menggelapkan langit.

Menurut Raid, sistem cuaca seperti ini bukanlah hal yang aneh untuk musim ini, dan secara teknis sistem cuaca ini dimulai dari selatan.

“Untuk memahami pertanyaan yang lebih besar tentang mengapa pantai timur mengalami semua hujan ini, Anda harus ingat bahwa atmosfer adalah sebuah cairan. Itu berarti hukum fisika yang berlaku pada air di lautan juga berlaku pada udara di atmosfer. Seperti lautan, atmosfer memiliki gelombang yang pecah,” kata Raid seperti dilansir The Conversation, Senin (8/4/2024).

Jet stream adalah arus angin kencang setinggi sekitar 10 kilometer yang berhembus dari barat ke timur dan mengarahkan sistem tekanan tinggi dan rendah di seluruh planet. Sistem bertekanan tinggi cenderung menghasilkan langit dan cuaca yang cerah, sementara sistem tekanan rendah berhubungan dengan awan dan hujan.

“Beberapa banjir terburuk di dunia disebabkan oleh sistem tekanan rendah yang terputus dari jet stream dan membuang hujan di satu tempat selama beberapa hari,” kata Raid.

Raid mengatakan bahwa kondisi cuaca ini juga menjadi penyebab banjir besar di Lismore dan tempat-tempat lain di Australia pada Februari hingga Maret 2022. Faktanya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa 72 persen dari seluruh kejadian hujan lebat di pesisir Timur disebabkan oleh pengaturan cuaca yang sama.

“Meski begitu, kecil kemungkinan kita akan melihat dampak buruk seperti yang terjadi pada 2022,” kata Raid.

Sistem yang terhenti yang menyebabkan cuaca buruk saat ini diperkirakan akan hilang setelah dua hari. Sebaliknya, sistem yang menyebabkan hujan lebat pada tahun 2022 berlangsung selama tiga setengah hari. Ini mungkin tidak terdengar seperti perbedaan besar, tetapi bagi para ilmuwan atmosfer seperti Raid, ini adalah perbedaan besar.

Raid menambahkan bahwa sungai atmosfer yang terkait dengan kejadian saat ini juga lebih lemah, sehingga ada lebih sedikit uap air di udara yang berubah menjadi curah hujan.

Lantas bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi kejadian cuaca ini? Penelitian terbaru menemukan peningkatan intensitas hujan akibat hujan yang singkat (kurang dari satu jam) di Sydney.

Studi lain menunjukkan kelembaban atmosfer di Sydney diperkirakan akan meningkat pada akhir abad ini. Namun, representasi sistem cuaca tertentu dalam model iklim masih belum cukup baik.

“Karena kita kehilangan bagian penting dari teka-teki ini, masih belum pasti bagaimana curah hujan lebat di Australia bagian timur dapat berubah di masa depan. Pendanaan terbaru untuk penelitian mengenai topik ini, dan pengembangan model definisi tinggi yang kuat akan meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana peristiwa cuaca ini dapat berubah di masa depan,” kata Raid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement