Kamis 18 Apr 2024 15:29 WIB

1,7 Miliar Plastik Dibuang Setiap Pekan di Inggris

Sampah plastik menjadi krisis tidak terkendali di Inggris.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nora Azizah
Inggris mengalami krisis tak terkendali akibat data yang menunjukkan bahwa warganya membuang sekitar 1,7 miliar sampah plastik setiap pekan.
Foto: www.freepik.com
Inggris mengalami krisis tak terkendali akibat data yang menunjukkan bahwa warganya membuang sekitar 1,7 miliar sampah plastik setiap pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengalami krisis tak terkendali akibat data yang menunjukkan bahwa warganya membuang sekitar 1,7 miliar sampah plastik setiap pekan. Rumah tangga pada umumnya membuang 60 item kemasan plastik setiap tujuh hari, setara dengan total nasional.

Lebih dari 225 ribu orang ikut serta dalam The Big Plastic Count untuk mencatat sampah mereka. Kemasan makanan ringan, buah-buahan dan sayuran adalah yang paling banyak dihitung.

Baca Juga

Dilansir Sky News, Kamis (18/4/2024), penelitian Greenpeace dan Everyday Plastic meneliti bahwa Inggris membuang lebih banyak plastik per orang daripada negara lain di dunia, kecuali Amerika Serikat (AS). Hanya 17 persen dari sisa-sisa plastik yang didaur ulang dibandingkan dengan 58 persen yang dibakar.

Greenpeace mencatat bahwa plastik yang dibakar melepaskan lebih banyak karbon dioksida per ton dibandingkan dengan pembakaran batu bara. Selain itu penggunaan insinerator yang berkelanjutan tidak sesuai dengan janji pemerintah untuk mencapai titik nol pada tahun 2050.

Greenpeace UK dan Everyday Plastic mengimbau Westminster dan supermarket untuk memimpin negosiasi Perjanjian Plastik Global yang diadakan di Kanada akhir bulan ini. Mereka mendesak para pembuat kebijakan untuk menyerukan target global yang mengikat secara hukum untuk mengurangi produksi plastik setidaknya 75 persen pada tahun 2040.

Para pegiat kampanye juga mendesak pemerintah untuk mempercepat pengenalan sistem penggunaan ulang dan isi ulang yang inovatif, mengakhiri persetujuan untuk pabrik insinerasi baru, dan sepenuhnya melarang ekspor sampah plastik pada tahun 2027. 

Juru kampanye politik Greenpeace Inggris Rudy Schulkind mengatakan bahwa bukti dari Big Plastic Count menunjukkan bahwa krisis plastik sudah tidak terkendali dengan produksi yang akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 jika industri ini terus berjalan.

"Yang paling terpengaruh adalah masyarakat yang terpinggirkan, yang lebih mungkin tinggal di dekat lokasi pembakaran atau dirugikan oleh limbah yang kita buang di negara-negara di Global South," kata Schulkind.

Pemimpin Penelitian tersebut, Laura Burley, berandai jika menghitung setiap kemasan plastik yang dibuang di Inggris dalam setahun, dirinya butuh waktu hingga tahun 2077 untuk menghitung semua sampah tersebut. 

"Meskipun tantangan untuk mengatasi masalah ini bisa terasa berat, ada solusi di luar sana asalkan para politisi dan bisnis besar ikut serta," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement