REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brookfield Asset Management Kanada mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin dan surya baru, dengan dukungan dari raksasa teknologi Microsoft (MSFT.O). Kerjasama ini disebut sebagai upaya untuk menghadirkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 10,5 gigawatt secara online.
Microsoft berharap kemitraannya dengan Brookfield dapat membantu membiayai pembangunan proyek-proyek listrik terbarukan yang akan dibangun antara tahun 2026 dan 2030, yang dimulai di Amerika Serikat dan Eropa, demikian dilaporkan Financial Times sebelumnya.
Brookfield mengonfirmasi laporan FT tersebut. Akan tetapi, mereka tidak segera memberikan perincian lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.
Dilansir Reuters, Selasa (7/5/2024), kapasitas baru sebesar 10,5 gigawatt akan menelan biaya lebih dari 10 miliar dolar AS, berdasarkan tren industri terkini.
Kesepakatan ini menggarisbawahi perlombaan untuk memenuhi komitmen energi bersih sekaligus memenuhi permintaan energi yang besar dari komputasi awan dan kecerdasan buatan. Adapun Microsoft masih belum memberikan pernyataan publik mengenai kerja sama ini.