Ahad 10 Nov 2024 08:34 WIB

COP29, PLN Dorong Kolaborasi Global Perkuat Energi Hijau di Tanah Air

PLN telah menegaskan komitmennya untuk menyediakan energi hijau.

Diskusi dengan tema “Enabling a Just and Managed Transition for Coal” di main stage COP28 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) tahun lalu.
Foto: PLN
Diskusi dengan tema “Enabling a Just and Managed Transition for Coal” di main stage COP28 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - PT PLN (Persero) turut berpartisipasi dalam Konferensi United Nations Framework Convention on Climate Change ke-29 (COP29) yang diadakan pada 11-22 November 2024 di Baku, Azerbaijan. Di kancah internasional ini, PLN siap memaparkan upaya dan langkah nyata yang telah ditempuh dalam meningkatkan bauran energi nasional dan mendukung transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN mengemban pesan penting kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi. Terkait ini, PLN telah menegaskan komitmennya untuk menyediakan energi hijau yang efisien dan terjangkau, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Baca Juga

"Komitmen ini mencerminkan ambisi Indonesia dalam menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan melalui transformasi energi," kata Darmawan melalui keterangan tertulis.

Darmawan menyatakan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam bidang investasi, teknologi, dan regulasi untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Menurut Darmawan, pembangunan energi terbarukan akan memaksimalkan potensi energi dalam negeri, mendukung pengembangan industri hilir, serta membuka lebih banyak lapangan kerja.

“PLN terus berkomitmen untuk memperkuat kapasitas nasional dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mengentaskan kemiskinan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dengan sinergi yang kuat, kami optimistis bahwa Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam transisi energi bersih di kawasan ini,” kata Darmawan.

Saat ini PLN telah berkomitmen melakukan penambahan kapasitas pembangkit 75 persen berbasis energi baru terbarukan (EBT) di tahun 2040. Untuk bisa mengakselerasi target ini, PLN perlu membangun jaringan transmisi yang mampu menghubungkan sumber energi bersih yang terletak jauh dari pusat demand saat ini.

Oleh karena itu, pada perhelatan COP29, PLN juga akan mengajak keterlibatan global dalam pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia, seperti pembangunan pembangkit hijau dan transmisi Green Enabling Super Grid. Melalui Green Enabling Super Grid, sumber-sumber energi terbarukan yang tersebar di Indonesia dapat dioptimalkan untuk melayani perkembangan demand listrik dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis energi bersih.

"Perubahan iklim adalah permasalahan global yang harus dihadapi bersama-sama. Oleh karena itu, PLN tidak dapat memikul beban ini sendirian, satu-satunya cara untuk menghadapi perubahan iklim adalah melalui kolaborasi," tutup Darmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement