Selasa 03 Dec 2024 15:22 WIB

Cina Mulai Operasikan Stasiun Pemantauan Atmosfer di Antartika

Stasiun ini untuk membantu respons global dalam menanggulangi perubahan iklim.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Dua penguin gentoo melihat ke arah yang sama di Pulau King George, Antartika, 17 Januari 2020
Foto: EPA-EFE/FEDERICO ANFITTI
Dua penguin gentoo melihat ke arah yang sama di Pulau King George, Antartika, 17 Januari 2020

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyatakan stasiun pemantau atmosfer pertamanya di Antartika mulai beroperasi pekan ini. Stasiun itu didirikan untuk membantu mengatasi tantangan pemantauan di kutub selatan dan membantu respons global dalam menanggulangi perubahan iklim.

Seperti Amerika Serikat (AS), Cina memperluas kehadiran di Antartika dan Arktik untuk mengeksplorasi sumber daya kutub. "Zhongshan National Atmospheric Background Station akan melakukan operasi jangka-panjang dan terus menerus yang berkonsentrasi pada perubahan komponen-komponen atmosfer di Antartika," kata Badan Meteorologi Cina seperti dikutip kantor berita Xinhua, Selasa (3/12/2024).

Stasiun ini didirikan di Larsmann Hills di Antartika Timur. Direktur Institut Perubahan Global dan Meteorologi Kutub di Akademi Ilmu Meteorologi Cina, Ding Minghu mengatakan wilayah kutub merupakan “penguat” perubahan iklim global

Ia mengatakan, data pengamatan stasiun ini akan memiliki keunggulan geografis yang unik dan nilai ilmiah yang akan membantu studi tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.

Pada bulan Februari lalu, Cina membuka stasiun penelitian ilmiah Laut Ross di Antartika. Stasiun Qinling, yang menyerupai salib, seperti konstelasi Crux atau Salib Selatan, akan dihuni sepanjang tahun dengan akomodasi yang cukup untuk menampung hingga 80 orang pada bulan-bulan musim panas.

Terletak di pantai berbatu Pulau Inexpressible di Laut Ross, Qinling juga berada dekat dengan stasiun McMurdo milik AS yang dihuni secara permanen. Cina memiliki empat stasiun penelitian lainnya di bagian Antartika yang dibangun dari tahun 1985 hingga 2014 - Zhongshan, Taishan, Kunlun, dan Great Wall - dengan dua di antaranya juga merupakan stasiun yang dihuni sepanjang tahun seperti Qinling.

Pembangunan Qinling dimulai pada tahun 2018, tetapi peluncurannya tertunda akibat pandemi Covid-19. Pada bulan November tahun lalu, Cina mengirim armada Antartika terbesar dengan lebih dari 460 personel ke lokasi itu untuk membantu menyelesaikan pembangunan stasiun tersebut. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement