Rabu 09 Jul 2025 14:04 WIB

Indonesia Miliki Potensi Besar dalam Penyimpanan Karbon, Ini Keuntungannya

Potensi penyimpanan karbon Indonesia diperkirakan mencapai 600 gigaton.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Friska Yolandha
Ilustrasi carbon capture storage (penangkapan dan penyimpanan karbon)
Foto: Freepik
Ilustrasi carbon capture storage (penangkapan dan penyimpanan karbon)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Indonesia memiliki potensi besar dalam implementasi CCS/CCUS (carbon capture storage/carbon capture utilization storage) berdasarkan kapasitas penyimpanan karbon yang dimiliki. Informasi ini disampaikan Director of Indonesia and Regional CCS Strategic Initiative Indonesia CCS Center Diofanny Swandrina Putri, dalam sebuah diskusi di Jakarta, pada Selasa (8/7/2025).

Menurut Diofanny, potensi yang dimiliki Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata, meski tidak termasuk dalam lima besar dunia. "Kalau secara dunia, kita (Indonesia) tidak ada di lima besar, tapi untuk di Asia kita adalah yang pertama. Indonesia punya potensi penyimpanan karbon 80 gigaton – 600 gigaton,” ujarnya, dikutip Rabu (9/7/2025).

Baca Juga

Ia melanjutkan, saat ini ada dua lapisan yang bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan karbon. Kondisi tersebut sebuah awalan yang baik bagi Indonesia dalam upaya mendorong kegiatan CCS/CCUS di tanah air.

 "(Kapasitas) 600 gigaton sebagai starting point sudah sangat besar,” tuturnya.

Menurut Diofanny, pemanfaatan CCS/CCUS secara optimal juga dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 17 persen pada tahun 2060. Hal tersebut termasuk dengan berbagai inisiatif pengurangan emisi karbon lainnya.

Meski demikian, terlepas dari besarnya potensi penyimpanan karbon yang dimiliki Indonesia, ia mengakui jika optimalisasi CCS/CCUS bukanlah hal mudah. Hal tersebut diamini Chieof on Insight Strategy and Execution SKK Migas, Adam Sheridan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement