REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Organisasi lingkungan Bicara Udara kembali menggelar Biru Voices Academy 2025, sebuah program yang mengajak orang tua, content creator, dan profesional untuk menyuarakan dampak serta mendorong solusi atas krisis polusi udara. Diselenggarakan pada 2–3 Agustus 2025 di Jakarta, Biru Voices Academy merupakan bagian dari program Biru Voices Ambassadors 2025 yang kini memasuki tahun keempat.
Selain memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga udara bersih, program ini juga memfasilitasi jembatan antara masyarakat dan pengambil kebijakan, seperti Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno dan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim.
“Kami percaya suara orang tua memiliki kekuatan besar dalam mendorong kebijakan yang berorientasi pada masa depan yang sehat dan berkelanjutan. Mereka tidak hanya bicara dari data, tapi dari pengalaman hidup,” kata Pendiri Bicara Udara, Ratna Kartadjoemena, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (3/8/2025).
Ratna menjelaskan, dengan mengajak orang tua sebagai pegiat kampanye udara bersih, Bicara Udara ingin menempatkan isu polusi udara sebagai agenda prioritas publik bukan hanya dalam percakapan daring, tetapi juga dalam proses pembuatan kebijakan. Bicara Udara, katanya, berusaha memfasilitasi partisipasi publik dan menjembatani partisipan dengan pembuat kebijakan melalui Biru Voices.
Dalam program Biru Voices Ambassadors 2025, para peserta akan menjalankan rangkaian kegiatan edukasi publik di media sosial, beragam acara, serta mobilisasi komunitas. Mereka juga akan tampil sebagai juru bicara Bicara Udara di berbagai forum lokal maupun nasional.
Dengan pendekatan kolaboratif dan edukatif, diharapkan para peserta mampu membangun kesadaran luas tentang pentingnya udara bersih sebagai hak dasar yang harus diperjuangkan bersama. Tahun ini, sebanyak 17 peserta terpilih berasal dari latar belakang beragam, mulai dari kesehatan, pendidikan, teknologi, seni, media, hingga lingkungan hidup.
Namun, tegas Ratna, mereka semua adalah pegiat udara bersih yang memiliki kepedulian mendalam terhadap kesehatan anak dan masa depan lingkungan tempat anak-anak mereka tumbuh. Salah satu peserta, Samy Shihab, mengaku sebagai ayah dua anak yang melihat langsung dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan anaknya, yang kerap terkena ISPA.
“Lewat Biru Voices, saya belajar perubahan harus diperjuangkan agar anak-anak kita tidak tumbuh dalam kondisi udara yang membahayakan,” kata Samy, yang terpilih sebagai salah satu Biru Voices Ambassadors 2025.
Selain mengedukasi peserta tentang isu polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan, Biru Voices Academy 2025 juga membekali mereka dengan keterampilan komunikasi strategis. Peserta dilatih memanfaatkan media sosial untuk edukasi serta menggunakan pendekatan advokasi berbasis komunitas.
Mereka juga dibekali kemampuan menyusun narasi pribadi dan keluarga sebagai alat kampanye yang efektif menyentuh sisi emosional sekaligus mengedukasi publik secara luas.
View this post on Instagram