Selasa 26 Aug 2025 09:19 WIB

China Jadikan Kendaraan Listrik Investasi Prioritas untuk Dukung Transisi Hijau RI

Penjualan mobil listrik di RI melonjak, China siap perluas kerja sama.

Beijing ingin mendukung komitmen Indonesia dalam transisi hijau dengan menjadikan investasi pada ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai salah satu prioritas. (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Beijing ingin mendukung komitmen Indonesia dalam transisi hijau dengan menjadikan investasi pada ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai salah satu prioritas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, menyampaikan Beijing ingin mendukung komitmen Indonesia dalam transisi hijau dengan menjadikan investasi pada ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai salah satu prioritas.

“Kami mengerti bahwa transisi hijau juga merupakan prioritas tertinggi pemerintah Indonesia. Industri EV di China mungkin akan berkontribusi pada perubahan hijau di sini,” kata Wang menjawab pertanyaan wartawan pada perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–China di Jakarta, Senin (25/8/2025) lalu.

Baca Juga

Wang menuturkan, pihaknya mengetahui pemerintah Indonesia menyambut baik pengembangan kendaraan listrik dan tengah membangun ekosistem yang mendukung industri otomotif dalam negeri. Karena itu, bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, China kembali menegaskan kesiapan untuk berkolaborasi dalam bidang riset dan pengembangan guna membantu mewujudkan target Indonesia terkait kendaraan listrik.

“China siap berkolaborasi dengan Indonesia dalam bidang riset dan pengembangan untuk membantu mewujudkan target tersebut. Kami sangat bangga bisa merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hubungan Indonesia–China sejatinya telah dimulai sejak kunjungan pertama Laksamana Cheng Ho ke Nusantara 620 tahun lalu. Hal itu, menurut Wang, menjadi landasan bagi konektivitas yang terjalin hingga kini.

Diplomat tersebut menantikan lebih banyak kerja sama dengan Indonesia, mulai dari mineral kritis, infrastruktur, teknologi tinggi, kecerdasan buatan (AI), pendidikan, kesehatan, hingga kebudayaan. “Kami telah mencapai banyak kemajuan dalam investasi dan perubahan seperti nikel, mineral, dan infrastruktur, tetapi kami juga meneliti kawasan baru seperti kecerdasan buatan, pendidikan, dan kesehatan,” ujarnya.

Adapun merek kendaraan listrik asal China mendominasi pasar EV Indonesia pada periode Januari–Juli 2025, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis 13 Agustus. Secara keseluruhan, penjualan mobil listrik di Indonesia mencapai 42.178 unit pada Januari–Juli, hampir menyamai total penjualan tahunan pada 2024 sebesar 43.188 unit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement