Kamis 04 Sep 2025 09:52 WIB

Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

PTPP menerapkan metode revegetasi modern hydroseeding.

Rep: Muhammad Nuryamsi/ Red: Satria K Yudha
Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek menggunakan teknologi hydroseeding yang ramah lingkungan.
Foto: PTPP
Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek menggunakan teknologi hydroseeding yang ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tidak hanya difokuskan pada ketahanan air, tetapi juga ramah lingkungan. PT PP (Persero) Tbk menerapkan metode revegetasi modern hydroseeding untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di sekitar area bendungan.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan, proyek ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan menghadirkan infrastruktur hijau. “Dengan nilai kontrak sebesar Rp402,3 miliar dan masa pelaksanaan selama 376 hari kalender (20 Desember 2024 – 31 Desember 2025), progres proyek saat ini telah mencapai 40,65 persen per 31 Agustus 2025, lebih cepat dari target,” ujar Joko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga

Joko menambahkan, Bendungan Bagong dirancang dengan teknologi modern, salah satunya spillway tipe Ogee yang dilengkapi dua stilling basin sebagai peredam energi.

Fondasi spillway berdiri di atas batuan koluvial dengan perkuatan Boredpile, sehingga mampu mengendalikan aliran air secara optimal sekaligus mencegah erosi.

Manfaat bendungan ini juga sangat strategis. Selain suplai air baku sebesar 153 liter per detik, bendungan akan mengairi 977 hektare lahan pertanian dan menekan risiko banjir di Kota Trenggalek dari 203 meter kubik per detik menjadi 44 meter kubik per detik. “Dengan manfaat ini, Bendungan Bagong diharapkan mendukung sektor pertanian, menjaga pasokan air bersih, dan meminimalkan dampak banjir bagi masyarakat Trenggalek,” ucap Joko.

Sebagai inovasi ramah lingkungan, metode hydroseeding diterapkan untuk mempercepat penghijauan area lereng bendungan. “Hydroseeding bukti kami tidak hanya fokus pada penyelesaian fisik proyek, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata Joko.

Ia menegaskan, penggunaan teknologi tersebut menempatkan PTPP sebagai pelopor konstruksi berkelanjutan di Indonesia. “Dengan selesainya proyek ini pada akhir 2025, Bendungan Bagong akan menjadi role model pembangunan bendungan modern yang inovatif, ramah lingkungan, dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Trenggalek,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement