Selasa 18 Nov 2025 21:59 WIB

Program CSR Kadieu Rancabali Manfaatkan Panas Bumi untuk Usaha Warga

Aset BUMN dapat bermanfaat langsung bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Wisatawan mengunjungi kawasan Kawah Rengganis di Rancabali, Kabupaten Bandung, Senin (16/5/2022). (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Wisatawan mengunjungi kawasan Kawah Rengganis di Rancabali, Kabupaten Bandung, Senin (16/5/2022). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Geo Dipa Energi, mitra PTPN I yang mengelola energi panas bumi di kawasan Kebun Teh Rancabali, meluncurkan program pemberdayaan masyarakat, Kadieu. Program bagi masyarakat di sekitar perusahaan ini dengan cara memanfaatkan energi panas bumi secara langsung untu memantik kreativitas usaha warga.

Melalui cara ini, berbagai kegiatan ekonomi baru terbentuk sehingga ekonomi warga meningkat. Kadieu yang dalam bahasa lokal (Sunda) berarti “kemari, ke sini”, dalam program ini merupakan singkatan dari Kampung Direct Used. Makna harfiahnya adalah, suatu komunitas desa pengguna langsung energi panas bumi yang dikelola PT Geo Dipa Energi.

Program Kadieu merupakan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) transformatif, bertujuan memanfaatkan potensi panas bumi secara langsung oleh masyarakat. General Manager PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ruly Husnie Ridwan, menjelaskan Kadieu lahir dari semangat untuk mendukung sektor pertanian, pengolahan hasil bumi, UMKM, serta pengembangan eduwisata berbasis lingkungan di tingkat desa.

Ruly menjabarkan Program Kadeiu Patuha merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Pemda, PT Geo Dipa Energi, dan masyarakat lokal. Program ini telah menciptakan berbagai fasilitas yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Antara lain energi panas bumi untuk mengeringkan daun teh, food dehydrator, kolam ikan, dan greenhouse.

Sumber energi panas bumi ini juga menjadi infrastruktur fasilitas wisata, seperti penginapan dan kolam air panas, yang diarahkan untuk pengembangan desa wisata dan berpotensi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Alhamdulillah, Analisis Social Return on Investment (SROI) program ini bahkan menunjukkan rasio prediktif 1,29:1. Angka ini mengindikasikan bahwa setiap Rp 1 yang diinvestasikan diperkirakan menghasilkan nilai sosial sebesar Rp 1,29 pada tahun pertama pelaksanaan,” kata Ruly.

Program ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur tetapi juga penguatan kapasitas lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat UMKM binaan seperti Saluyu, KSM Zakiyyah Ngajiwa, Pyconon Coffe, dan Jorjoran Production. Menanggapi Program Kadieu oleh mitranya, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menyampaikan apresiasinya. Ia menyebut, masalah kepedulian mitra kerja PTPN I kepada lingkungan sekitar adalah salah satu aspek yang tertuang dalam beberapa klausul perjanjian dan memang menjadi perhatian perusahaan.

“Kami di PTPN I menyambut baik dan berkomitmen penuh dapat menjadi bagian dari program yang luar biasa ini. Lahan HGU Kebun Teh Regional 2 kami tidak hanya berfungsi sebagai pusat produksi komoditas, tetapi juga sebagai ruang bagi inovasi sosial yang memanfaatkan energi bersih," ujarnya.

"Kadieu adalah bukti nyata bahwa aset BUMN, melalui sinergi yang tepat, dapat memberikan manfaat langsung dan berkelanjutan bagi peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional,” kata Teddy menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement