Rabu 20 Dec 2023 21:23 WIB

Wapres Dorong Perusahaan tak Hanya Kejar Untung, Harus Peduli Lingkungan  

Hal ini sebagai mitigasi adanya krisis lingkungan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong perusahaan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini sebagai mitigasi adanya krisis lingkungan berupa perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan.

"Perusahaan tidak lagi hanya berfokus menghasilkan keuntungan, tetapi juga harus memastikan kelestarian lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik maupun sosial," ujar Wapres dalam acara penyerahan Anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Tahun 2023 pada Rabu (20/12/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menyatakan, masalah lingkungan hidup ini adalah persoalan universal yang menuntut penyelesaian secara saksama dan bersama-sama. Sebab, keberhasilan pembangunan berkelanjutan membutuhkan dukungan semua aktor dan pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah, akademisi, komunitas, juga entitas bisnis.

Oleh karena itu, Wapres berharap melalui program PROPER menjadi platform bagi perusahaan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan dan mencegah kerusakan lingkungan serta pencemaran akibat aktivitas industri.

"PROPER sepatutnya menjadi kompas yang mampu memandu praktik bisnis berkelanjutan dengan mengaplikasikan prinsip ekonomi hijau, bahkan mendorong capaian yang melebihi ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup," ujarnya.

Kiai Ma'ruf juga memuji perkembangan kriteria penilaian PROPER dari yang semula sederhana, menjadi kriteria yang mengusung perbaikan berkelanjutan. Ia mengatakan, transformasi penilaian PROPER ke depan sekiranya tidak hanya mendukung komitmen Pemerintah pada penguatan aksi iklim, tetapi juga berkontribusi pada upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional, serta turut menjawab dinamika tantangan global.

Apalagi, jumlah perusahaan yang mengikuti PROPER tahun ini meningkat dari tahun lalu. Begitu pula jumlah perusahaan berperingkat Emas, Hijau, dan Biru.

"Kita syukuri capaian ini sebagai indikasi bahwa semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya peranan mereka dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di tahun berikutnya, saya harapkan persentase perusahaan akan mendominasi di kategori Hijau dan Emas," ujarnya.

Selain itu, ia meminta untuk segera melakukan akselerasi dalam meningkatkan tata kelola perusahaan, sekaligus memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan pemerintah.

"Saya juga berharap penganugerahan PROPER mampu mengubah paradigma, bahwa Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan bukan hanya sekadar berbagi bantuan, melainkan juga menjadi kegiatan yang berorientasi pada pemberdayaan dan kemandirian masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement