REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah masa kampanye usai, sampah alat peraga kampanye (APK) menimbulkan masalah tersendiri karena volumenya yang sangat besar. Kekhawatiran akan masalah sampah APK ini mendorong Bank Sampah Induk Rumah Harum untuk menerima dan mengelola sampah APK tersebut.
Pengelola Bank Sampah Induk Rumah Harum, Hermansyah, mengatakan bahwa pihaknya menerima sampah APK dari kawasan Jabodetabek. Menurut dia, sampah alat peraga kampanye tersebut dapat diolah dan didaur ulang menjadi berbagai barang-barang yang berguna, misalnya kursi, box, hingga kardus yang memiliki nilai manfaat.
"Kami melayani daur ulang semua sampah alat peraga kampanye dari area Jabodetabek. Dan sampai hari ini kami masih dalam proses pengangkutan, setelah itu nanti kami daur ulang menggunakan mesin," kata Hermansyah saat dihubungi Republika, Selasa (13/2/2024).
Ia mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok untuk mendaur ulang semua sampah alat peraga kampanye di kota tersebut. Adapun untuk kawasan Jakarta, Bogor, dan Tangerang, pihaknya menerima sampah APK dari individu.
"Kalau kerjasama dengan kedinasan baru kota Depok saja, yang lainnya hanya individu saja," jelas dia.
Ia pun menyampaikan bahwa Bank Sampah Induk Rumah Harum masih menerima sampah alat peraga kampanye untuk didaur ulang. Ia pun mengajak berbagai pihak yang ingin menyalurkan sampah alat peraga kampanye untuk didaur ulang di Bank Sampah Induk Rumah Harum.
"Jika ada yang ingin menyalurkan sampah alat peraga, bisa menghubungi kami, bisa di Instagram @bsirumahharum atau menghubungi nomor 0853-1196-5509 nanti tersedia layanan jemput ke tempat Anda," kata Hermansyah.