Ahad 17 Mar 2024 22:44 WIB

Beef Rice Disebut Sebagai Sumber Protein Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Beef Rice dinilai bisa gantikan daging sapi sebagai sumber protein yang terjangkau.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Para peneliti Korea Selatan telah mengembangkan beras yang mengandung sel-sel daging sapi.
Foto: Pixabay
Para peneliti Korea Selatan telah mengembangkan beras yang mengandung sel-sel daging sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti Korea Selatan telah mengembangkan beras yang mengandung sel-sel daging sapi. Jenis makanan hibrida yang ditanam di laboratorium ini dianggap sebagai langkah besar menuju sumber protein yang berkelanjutan, terjangkau, dan ramah lingkungan yang dapat menggantikan sapi dari sapi peternakan.

Profesor Jinkee Hong dari Yonsei University di Seoul yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa beras daging sapi (beef rice) adalah produk pertama dari jenisnya. Produk ini menggunakan partikel biji-bijian sebagai bahan dasar untuk menumbuhkan sel-sel otot dan lemak hewan.

Baca Juga

Dalam penelitian tersebut, butiran beras diolah dengan enzim untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan sel, kemudian diinfuskan dengan sel sapi yang dibudidayakan untuk mendapatkan produk hibrida yang menyerupai butiran beras berwarna merah muda.

Tim Yonsei bukanlah yang pertama kali mengerjakan produk daging yang dibudidayakan di laboratorium. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia telah meluncurkan daging hasil budi daya; salah satu yang terbaru adalah ayam dan belut nabati yang dibudidayakan dengan bahan dasar kedelai, yang dipasarkan di Singapura.

Tim Hong mengatakan bahwa beras yang ia kembangkan memiliki keunggulan dalam hal keamanan, dibandingkan dengan kedelai atau kacang-kacangan karena lebih sedikit orang yang alergi terhadapnya.

"Jika berhasil dikembangkan menjadi produk makanan, beras daging sapi yang dibudidayakan dapat menjadi sumber protein yang berkelanjutan, terutama di lingkungan di mana peternakan tradisional tidak praktis," kata Hong seperti dilansir Reuters, Ahad (17/3/2024).

Beras daging sapi diklaim mengandung sekitar 8 persen lebih banyak protein dan 7 persen lebih banyak lemak daripada beras konvensional. Hong mencatat bahwa proteinnya terdiri dari 18 persen protein hewani, menjadikannya sumber asam amino esensial yang kaya.

“Dengan harga sekitar 2 dolar AS per kilogram dan dengan jejak karbon yang jauh lebih kecil daripada produk daging sapi tradisional, beras daging sapi yang dibudidayakan dapat bersaing di rak-rak supermarket,” kata Hong.

Hong kemudian mengungkap beberapa tantangan dalam pengembangan berasi ini, termasuk dalam sisi teknis serta menggaet pelanggan dengan rasa dan teksturnya. Keum Dong-kyu, yang baru-baru ini mencicipi beras daging sapi di sebuah restoran barbekyu Korea di Seoul, mengatakan bahwa ide ini sangat inovatif.

"Namun sejujurnya, saya rasa beras ini tidak dapat meniru rasa atau tekstur daging sapi asli," kata Keum.

Christian Krammel, yang berkunjung dari Jerman, lebih positif. "Saat ini, penelitian ini belum bisa dibandingkan dengan daging sapi. Tetapi karena saya melihat penelitian ini masih dalam tahap awal, saya akan mengatakan bahwa ini adalah langkah yang bagus," kata Krammel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement