Rabu 12 Jun 2024 10:26 WIB

Strategi KALLA Group Membangun Warisan Berkelanjutan 

KALLA menjalankan berbagai program yang mendukung keberlanjutan.

KALLA Group melakukan restocking ikan sidat di Danau Poso, Sulawesi Tengah.
Foto: KALLA Group
KALLA Group melakukan restocking ikan sidat di Danau Poso, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Implementasi prinsip ESG (Economy, Social, Governance) bukanlah sebuah beban, melainkan investasi yang penting dilakukan perusahaan. Dengan menjalankan ESG, perusahaan dapat menjaga keberlangsungan bisnis dan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.

Pentingnya penerapan ESG disadari betul oleh KALLA Group. Menurut Marketing, Strategy & Digitalization Director KALLA, Zumadi SM Anwar, KALLA berkomitmen penuh untuk menjalankan prinsip ESG dalam perkembangan bisnisnya. 

"Penegasan ini di dukung dengan tagline #KALLAforLife yang menjadi visi KALLA untuk membangun kehidupan yang lebih berkelanjutan," kata Zumadi saat berbincang dengan awak media, di Jakarta, Selasa (12/6/2024). 

Dia menjelaskan, implementasi ESG KALLA Group berakar dari visi dan misi perusahaan yang dijabarkan dalam tiga tema besar, yaitu “Panutan, Berkelanjutan, dan Kesejahteraan”. Panutan, kata Zumadi, berarti KALLA memiliki visi sebagai contoh dan pionir dalam pelaksanaan prinsip-prinsip ESG khususnya di Indonesia Timur. 

Sedangkan "Berkelanjutan" berarti seluruh bisnis KALLA dan program CSR yang diberikan akan sejalan dengan semangat berkelanjutan sehingga seluruh masyarakat akan terus hidup dalam alam dan sosial yang lestari. Adapun Kesejahteraan berarti bisnis KALLA akan terus tumbuh menjawab setiap kebutuhan masyarakat. 

Zumadi mengatakan, Kalla ingin mewariskan hidup yang lebih baik bagi generasi selanjutnya. "ESG adalah terminologi baru pada 2015, sedangkan KALLA sendiri sudah membangun pilar-pilar dari ESG sejak 1980-an ketika kami mendirikan Yayasan Hadji Kalla yang fokusnya sama dengan ESG. Sehingga ini bukan hal yang baru bagi kami, sisa kami menyesuaikan sesuai kebutuhan zaman dan masyarakat saat ini,” kata dia. 

Dalam beberapa tahun mendatang, KALLA fokus mengembangkan bisnis berbasis energi hijau. Di sisi hulu, KALLA menjadi Independent Power Producer (IPP) untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan total kapasitas mencapai 2.060 MW yang tersebar di PLTA Poso Peaker (515MW) yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah dan PLTA Malea (90MW) Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang telah beroperasi. Selain itu, ada beberapa PLTA lainnya yang masih konstruksi, antara lain, PLTA Poso 3 (400MW), PLTA Poso 4 (30MW), PLTA Kerinci (350MW) berlokasi di Kab. Kerinci, Jambi, PLTA Mamuju Atas (90MW) dan PLTA Mamuju Bawah (360MW) di Mamuju Bawah, Sulawesi Barat serta PLTA BMS (225MW) berlokasi di Luwu, Sulawesi Selatan. 

Kemudian, melalui JV Co, KALLA sedang mengembangkan eksosistem pembuatan baterai EV mulai dari upstream sampai dengan downstream melalui Eramet Bumi Sulawesi dan Bumi Mineral Sulawesi. Sedangkan di hilir, KALLA menjadi salah satu pemain main dealer motor listrik United EV serta mendirikan properti hijau di Nipah PARK dan perumahan Bukit Baruga. 

Komitmen bisnis hijau juga diperkuat di unit bisnis KALLA di bidang smelter, yaitu PT Bumi Mineral Sulawesi yang menggunakan 100 persen sumber energi terbarukan. Smelter ini akan menghasilkan feronikel sebanyak 33.000 ton dan nikel sulfat sebanyak 31.400 ton per tahun di fase pertama pada 2024. Adapun pembangunan fase kedua hingga 2027 diproyeksikan dapat memproduksi 125.600 ton nikel sulfat per tahun. 

Terkait ESG, Strategic Management Division Head KALLA, Muhammad Sobirin, mengatakan KALLA menjalankan berbagai program yang mendukung keberlanjutan, antara lain, Aksi Mangrove Lestari, yaitu pengelolaan ekosistem mangrove melalui pemberdayaan masyarakat pesisir. 

"KALLA akan melakukan penanaman mangrove dengan total luasan 24 Ha dengan panjang 6,5 Km di pesisir pantai Kelurahan Tekolabbua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dengan memberdayakan nelayan setempat," katanya. 

Dia mengatakan, KALLA juga mendirikan pengelolaan sampah TPS3R yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan mengubah sampah menjadi aset yang memiliki dampak ekonomi kepada masyarakat. Kemudian, melalui unit bisnis Poso Energy, KALLA menggelar berbagai CSR yang berfokus pada lingkungan, antara lain, restocking anakan ikan sidat di Danau Poso dan pengadaan air bersih di Desa Saojo, Pamona Utara. 

Di bidang sosial, KALLA menerapkan inkusivitas dan diversity karyawan dengan lebih 70 persen karyawan berasal dari millenial dan gen Z dengan keterwakilan perempuan yang mencapai kurang lebih 20 persen di setiap jenjang jabatan. Selain itu, KALLA menerapkan budaya hijau dengan mengurangi sampah plastik, penggunaan bahan daur ulang melaui kerja sama KALLA dan Rappo yang menyediakan official merchandise KALLA melalui plastik bekas laundry. 

"KALLA juga mengembangkan potensi karyawannya di bidang volunteering melalui kehadiran Kalla Rescue yang bergerak dibidang misi kemanusiaan dan bencana alam," kaa dia. 

Di bidang tata kelola, KALLA membentuk layanan whistle blowing system yang memberikan ruang dan platform bagi karyawan maupun masyarakat yang ingin melaporkan tindakan penyimpangan dan melanggar hukum oleh karyawan. Selain itu, KALLA sejak 2023 telah menerapkan ISO 27001 untuk mendukung keamanan data perusahaan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement