REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perumnas menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan terhadap lingkungan (TJSL) dengan membina Kelompok Bank Sampah di Perumnas Parung Panjang, Bogor. Wakil Direktur Utama Perumnas Tambok Setyawati menyatakan sangat mengapresiasi aktivitas kelompok yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dalam pengelolaan bank sampah warga tersebut.
"Ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dari hasil penjualan pilah sampah, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat setempat untuk menekan angka stunting anak-anak," ujar Tambok dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/8/2024).
Tambok mengatakan kelompok bank sampah tersebut berkesempatan memberikan edukasi pilah sampah kepada warga sekitarnya di Sentraland Paradise Parung Panjang Bogor pada event Sosialisasi & Edukasi Kelola Sampah Dari Rumah yang diselenggarakan oleh Synergy Lady Leaders. Perumnas, lanjut Tambok, menyambut baik atas setiap program pemberdayaan perempuan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Dengan program ini, kita melihat sesuatu yang sederhana seperti pengelolaan sampah dapat membawa perubahan yang signifikan dari segi ekonomi maupun kesehatan," lanjut Tambok.
Perumnas, sambung Tambok, berharap kelompok bank sampah binaannya ini dapat menjadi getuk tular yang baik bagi sekitar dan komunitas lainnya yang peduli terhadap lingkungan. Tambok mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan perubahan positif melalui langkah-langkah kecil yang dimulai dari rumah.
"Karena di setiap aktivitas yang baik, terdapat potensi besar untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, bersih dan sehat," kata Tambok.
Dalam program pengelolaan bank sampah ini, ibu rumah tangga memainkan peran penting sebagai agen perubahan. Ketua Posyandu Nusa Indah, Ayi Entin Kartini, mengatakan ibu rumah tangga terlibat aktif dalam kegiatan memilah sampah rumah tangga yang kemudian dikumpulkan dan diolah menjadi kerajinan tangan.
"Produk-produk kreatif ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan tambahan, tetapi juga digunakan untuk mendukung operasional posyandu setempat," kata Ayi.
Ayi menyampaikan pendapatan dari penjualan hasil olahan sampah ini telah memberikan kontribusi yang signifikan peningkatan kebutuhan gizi bagi balita di Posyandu Nusa Indah, Perumnas Parung Panjang, yang secara langsung berdampak baik dalam mengurangi angka stunting di Parung Panjang. Ayi menyebut program ini telah memberikan kontribusi bagi penurunan stunting sebesar 83 persen di wilayah setempat pada 2020-2024.