Sabtu 25 Jan 2025 13:25 WIB

Bangkok dan Ho Chi Minh Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia

Dua kota di Asia Tenggara masuk dalam lima besar kota paling berpolusi di dunia

Rep: Lintar Satria/ Red: Intan Pratiwi
Suasana kota Hanoi yang berkabut akibat polusi yang tinggi
Foto: Reuters
Suasana kota Hanoi yang berkabut akibat polusi yang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Organisasi pemantau kualitas udara IQAir mencatat beberapa kota di Asia Tenggara masuk dalam lima besar kota paling berpolusi di dunia. Ho Chi Minh, Vietnam, berada di posisi kedua sebagai kota paling berpolusi di dunia, diikuti oleh Phnom Penh, Kamboja, di peringkat keempat, dan Bangkok, Thailand, di peringkat kelima.

Ibu kota Thailand, Bangkok, diselimuti asap tebal yang menutupi seluruh langit kota. Kelompok pekerja luar ruangan menjadi yang paling terdampak oleh situasi ini.

Baca Juga

"Hidung saya terus-menerus berair, dan saya harus mengembuskan napas dengan keras setiap waktu," ujar Supot Sitthisiri, seorang pengemudi ojek di Bangkok, Jumat (24/1/2025).

Polusi udara ini disebabkan oleh kombinasi dari asap pembakaran, polusi industri, dan kemacetan lalu lintas. Menteri Transportasi Thailand, Suriya Juangroongruangkit, pekan lalu menyatakan bahwa pemerintah telah menggratiskan transportasi publik sebagai salah satu langkah untuk mengurangi polusi udara.

Pemerintah kota juga mengambil langkah dengan menutup sementara sekitar 300 sekolah di Bangkok pekan ini. Namun, warga Bangkok menginginkan tindakan yang lebih serius dari pemerintah.

"Mereka harus mengambil langkah lebih tegas, tidak hanya mengumumkan tingkat debu dan menutup sekolah. Harus lebih dari itu. Ini terus terjadi dan semakin parah," ungkap Khwannapat Intarit, salah seorang warga.

Di media sosial, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyatakan bahwa perusahaan dan kantor pemerintah harus mengizinkan pegawai bekerja dari rumah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Selain itu, lokasi konstruksi diwajibkan menggunakan penutup debu.

"Pemerintah sepenuhnya berkomitmen untuk mengatasi masalah debu," tegasnya.

Menurut IQAir, tingkat partikel halus yang dapat terhirup di Kota Ho Chi Minh, kota terbesar di Vietnam, tercatat 11 kali lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Beberapa pekan sebelumnya, ibu kota Vietnam, Hanoi, sempat menduduki peringkat pertama sebagai kota paling berpolusi di dunia. Kondisi ini mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan tentang risiko kesehatan akibat polusi udara serta menghimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan pelindung mata.

Pemerintah di Asia Tenggara kini tengah mendorong solusi jangka panjang untuk mengatasi polusi udara, termasuk penerapan pajak karbon dan promosi penggunaan kendaraan listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement